Hari-hari menjelang pemberian makanan pendamping ASI ( MPASI) untuk Naqiya adalah hari-hari yang sangat mendebarkan. Beragam informasi tentang menu MPASI dari internet saya kumpulkan. Begitu juga perlengkapan makan, tidak lupa saya siapkan. Rasanya, tidak sabaran lagi mengenalkan seralia, puree buah dan sayur untuk putri saya tersebut.
Sampai hari yang dinanti pun datang. Naqiya lulus ASIX dan sudah bisa dikenalkan MPASI. Sesuai dengan aturan, untuk 6 bulan pertama, pemberian MPASI sifatnya adalah mengenalkan makanan padat dini untuk sang buah hati. MPASI pertama Naqiya adalah karbohidrat yang berasal dari makanan pokok kita yaitu beras. Saya membuatkan serealia dari tepung beras untuknya. Tidak banyak, hanya 2 sendok. Yummy… Naqiya makan dengan lahap. Untuk masa perkenalan ini, sebaiknya diberikan 4 hari berturut-turut. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dedek bayinya alergi atau tidak. Karena tidak sabaran dan kepingin mencoba jenis makanan baru, aturan 4 days wait rule saya potong menjadi 3 hari. Lalu saya memperkenalkan puree alpukat campur ASI selama tiga hari. Sama seperti sebelumnya, Naqiya makan dengan lahap.
Hari berikutnya saya mencoba memberikan puree kentang. Masih lahap. Tapi muncul ruam merah di pipi dan punggungnya. Mungkin karena biang keringat, pikir saya waktu itu. Puree kentang berlanjut keesokan harinya, dan ruam merah di badan makin banyak. Naqiya terlihat begitu rewel dan tidak nyenyak saat tidur. Karena sudah dua hari, saya ganti lagi dengan puree wortel. Kejadiannya sama dengan kentang, tubuhnya masih merah-merah. Walhasil, saya ulangi lagi memberikan bubur beras untuknya. Perlahan, ruam merah di tubuh Naqiya mulai berkurang. Selama empat hari saya memberikan bubur saja. Setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, Naqiya sepertinya alergi terhadap kentang dan wortel. Setelah berhenti memperkenalkan kedua jenis makanan itu, ruam merah di badan perlahan hilang.
Pemberian MPASI yang seharusnya menyenangkan kini malah menimbulkan rasa was-was di hati. Takut timbul alergi lagi. Rasanya ingin memberikan ASI saja untuk Naqiya karena saat ia hanya minum ASI, alhamdulillah ia tidak pernah sakit. Tapi menunda pemberian MPASI juga tidak boleh. Akhirnya, saya mencoba makanan baru lagi. Purée Kabocha selama dua hari dan tidak alergi. Puree pisang juga tidak alergi.
Ketika usia Naqiya 7 bulan, saya memberikan MPASI kombinasi seperti bubur saring yang terdiri dari nasi, bayam, dan tahu. Naqiya sangat suka dan tidak alergi. Lalu bubur jagung dan tepung beras. Wow! Naqiya sangat suka, tapi hari kedua pemberian bubur ini, Naqiya kembali alergi. Seluruh tubuhnya kembali muncul ruam merah seperti biang keringat. Berikutnya bubur Kabocha dan tepung beras, tidak alergi. Bubur saring nasi, buncis, dan tempe, alergi 🙁 . Berikutnya bubur susu, pisang, dan apel, alergi. Whoaaaa… Pusing banget emak Naqiya. Semua makanan enak membuat Naqiya alergi. Jadi Naqiya harus makan apa? Kita coba lagi ya, Nak.
Kok bisa sih baby Naqiya alergi pada makanan tersebut?
Penyebab Alergi Makanan pada Bayi
Akibat Naqiya alergi terhadap makanan, emaknya terpaksa harus buka buku bab alergi dan imunologi kembali. Nah, berdasarkan referensi tersebut, alergi makanan merupakan suatu reaksi klinis yang tidak diinginkan terhadap makanan secara imunologis. Reaksi alergi terhadap makanan ini dimasukkan ke dalam reaksi hipersensitivitas tipe I. Tubuh bayi maupun dewasa memiliki antibodi yang disebut IgE, yang merupakan protein pendeteksi zat makanan yang masuk ke dalam tubuh. Ketika zat makanan tertentu yang menyebabkan alergi masuk, antibodi ini akan melepaskan zat-zat seperti histamin. Nah, inilah yang menyebabkan reaksi alergi, baik ringan maupun berat.
Nah, pada kasus Naqiya, ia memiliki resiko alergi secara genetik dari saya dan suami. Yup, emak dan ayah Naqiya suka banget alergi. Apalagi saya, mulai dari alergi terhadap cuaca, debu, obat-obatan tertentu, dan juga beberapa jenis makanan. Akibatnya, Naqiya lebih beresiko memiliki alergi dibandingkan dengan bayi yang orang tuanya sehat-sehat saja.
Biasanya, makanan yang menyebabkan alergi adalah telur, kacang-kacangan, dan seafood. Lantas, kenapa Naqiya juga alergi buah-buahan?
Ternyata getah yang dikandung oleh kulit buah-buahan tertentu bisa menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini umumnya mudah terjadi pada anak-anak yang memang mempunyai riwayat alergi pada garis keturunannya — meski tidak selalu harus terhadap bahan yang sama, dalam hal ini terhadap getah.
Alergi tidak dapat disembuhkan, tapi bisa dicegah
Yup, alergi memang tidak dapat disembuhkan. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menemukan terapi penyembuhan alergi termasuk terapi imunologi. Namun, alergi bisa dikurangi dengan konsumsi obat anti histamin dan juga terapi imunologi. Oleh karena itu, mencegah timbulka alergi lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara pencegahan yang terbaik agar tak timbul reaksi berulang adalah, menghindari bahan yang bisa mencetus alergi.
Jadi, saya harus benar-benar sabar dan kreatif dalam menyajikan makanan untuk Naqiya tercinta. Kasihan sekali melihat dia yang gatal-gatal setelah makan buah-buahan.
Aini says
Haloa kak Naqiya. Terima kasih sharingnya ya, Bunda. Faza sudah ke spesialis sub alergi dan ada 12 item yang diperiksa. Hasilnya Faza alergi telur, baik putih dan kuningnya, kacang, susu sapi, bulu ayam, dan coklat. Tapi selama pemberian MPASI, Faza maunya bertukar menu setiap hari, cuma. 3 hari bertahan makan dua kali sehari, selebihnya minta 3 kali. Faza lapar dan lapar terus, jadi Bunda Faza harus lebih keras memikirkan beraham menu saban hari. Labu, beras merah dan kaldu sapi sejauh ini aman, tidak ada kaldu diganti ikan lele 🙂
Liza Fathia says
Waah, kak naqiya kayaknya harus tes alergi juga nih kak
Lidya says
alergi bisa karena genetik juga ya bak. Aku baru tahu kalau kentang atau wortel bisa menyebabkan alegi juga
Liza Fathia says
Iya mak, kentang, wortel, buncis, apel..ah entah alergi apalagi naqiyaku itu mak
handdriati says
iya ya mba, kalau alergi pada si kecil itu rada sulit mengetahui penyebabnya, kudu dicoba2…tapi, buat anak kok coba2 🙁
Liza Fathia says
Itulah mak, kalo ga dicoba, masa makannya itu2 aja kan 🙂 harus sabar memang
adeoktiviyari says
Kakak belum kasih protein hewani ya?
Liza Fathia says
Udah dek, tapi takut2 gitu… Udah kk kasih kaldu sapi
Lusi says
Anakku dulu alergi apa nggak tau, tp kata dokter susu sapi krn pake sufor, bukan ibunya gengsi atau males ya, please deh, no judgment, tp krn aku sakit. Sama dokter disuruh pake susu kaleng kedelai. Tapi nggak lama krn anakku gak suka. Aku balikin lagi ke susu sapi eh kok nggak apa2. Jd blm terjawab itu alergi kenapa.
Liza Fathia says
Eits… Tenang mak, saya pro asi dan no judgement for formula feeding mom. Hehehe… Iya juga ya mak, bisa jadi karena usus bayi yang masih harus beradaptasi kali ya. Nanti kalo udah diatas setahun mau aku coba lagi ngasih buah2an. Mudah2an ga alergi lagi
Idah Ceris says
Baru tahu kalau alergi ortu bisa nurun ke anaknya. 😉
Dede Naqiya sehat selalu, yaaa.
Liza Fathia says
Iya idah, sifatnya genetis
konveksi seragam jaket kaos says
artikelnya menarik, thanks
annesya says
sekarang kak naqiya sudah umur brp mom? apa udah pernah dicoba dikasi kentang lagi? hari ini hari kedua anakku mpasi kentang, tp sepertinya juga alergi
nui says
wah sama banget anakku juga gitu alergi sama bbrp sayur dan buah, sampe pusing emaknya mo ngasi makanan bergizi masa iya dikasi karbo terus. untung nemu blog ini jd langsung semangat lg ternyata aku tidak sendirian huhuhu….
Nova says
Wah bru taw ada alergi wortel dan kentang..masalahnya anak q jg lg alergi makanan ini, tapi alerginya bikin sendi kaki dan tangan nyeri2 kalau malam,malah pernah sampai bengkak..periksa ke dokter sp.anak infeksi dan berbagai tes laboratorium bilangnya karena alergi dan penyebabnya belum ketemu nih makanan apaan..lagi coba eliminasi n provokasi mkanan ?..
Meymeymesy says
Bun anak ku juga muncul ruam2 merah di tangan .atau bisa alergi meras merah juga ??