• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Opini / Baju Naqiya Kebesaran

June 15, 2015

Baju Naqiya Kebesaran

“Dek, Abang beli baju tadi, buat cupo Naqiya,” tulis suami lewat Telegram disertai dengan foto baju yang baru ia beli.

Awalnya, saya tersenyum dengan perubahan suami saya itu. Dulu, sebelum kami memiliki Naqiya, jangankan membeli baju buat saya, beli baju untuk sendiri saja suami saya tidak bisa. Tidak bisa disini karena memang suami saya tidak pernah perhatian sama sekali dengan pakaian yang dia pakai. Baginya, asal nutup aurat ya dipakai saja. Syukurnya kebanyakan warna baju suami saya gelap, jadi tidak terlalu nge-jreng kalau dilihat orang.

Senyum saya kini berganti tawa ketika saya memperhatikan foto-foto itu sekali lagi dengan lebih teliti. Sambil geleng-geleng kepala, saya membalas, “itu kebesaran, Bang. Baju itu kayaknya untuk umur 3 atau 4 tahun kan?” tanya saya memastikan. Sedangkan Naqiya saat ini masih berumur 7 bulan.   

IMG 2554 1 “Iya, untuk 4 – 5 tahun ditulis disitu,” balas suami saya seadanya.

“Yah, kenapa gede sekali?”

“Gpp, lagi angebot, sayang gak dibeli,” jawaban suami kali ini tidak hanya bikin saya ketawa, tapi juga geleng-geleng kepala. Suami saya tidak pernah berubah, selalu saja suka mengincar barang gretongan.

“ntar kalo udah gede kan tetap bisa dipakai”, balasnya lagi, saya hanya mengirim emotion yang menertawakan suami saya.

Angebot adalah Bahasa Jerman yang berarti barang tersebut sedang ada pemotongan harga alias diskon. Menurut suami, diskon barang di Jerman ini benar-benar diskon, harganya bisa dipotong 50 hingga 70% dari harga asli, tanpa harga tersebut dinaikkan dulu.

Meski belum pernah ke Jerman, saya sudah sangat familiar dengan kata-kata ini, karena setiap beli barang, suami saya pasti nunggu angebot. Kalau barang itu berhasil dibeli dengan murah, dengan bangganya ia pamerkan ke saya. Bukannya cemburu, saya malah ketawa.

IMG 2555
Namun, giliran saya berhasil beli baju murah dan bagus, serta ingin saya pamer ke suami, ia malah menanggapinya dengan datar. Tidak jarang ia meledeki saya dengan kalimat , “itu baju di lemari masih banyak, untuk apa beli lagi.” Namun, kalau baju yang saya beli untuk Naqiya, dia justru tidak banyak komentar. Hm…

Dalam kasus baju yang dibeli suami saya, yang kasian justru Naqiya karena baju yang dibeli ayahnya kebesaran. Harus menunggu bertahun-tahun untuk bisa memakai baju tersebut. Semoga lekas gede ya, Nak. Supaya bisa pakai baju kebesaran yang dibeli ayah dengan angebote kebanggaanya di Jerman. 🙂

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Opini, Review, Uncategorized

  • 1 Liza Fathia
    • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Reader Interactions

Comments

  1. Ariel says

    June 15, 2015 at 7:21 AM

    Doa sang ayah Moga anak nya cepat besar. Saya kalau beli baju anak juga beli yg lebih besar. Tapi ngak besar besar amat kayak pak thunis he he. Paling beda satu tahun supaya bisa dipake lama..

    Reply
  2. Lusi says

    June 15, 2015 at 3:34 PM

    ayahnya harus pakai ilmu jari tangan untuk ngukur punggung supaya nggak kebesaran.

    Reply
    • Liza Fathia says

      June 15, 2015 at 3:38 PM

      masalahnya sang ayah sudah merantau sejak naqiya masih dua bulan mak.. tapi bisa pake tangan emaknya yaaa

      Reply
  3. jemepolkaki says

    November 5, 2016 at 8:47 AM

    untung gak kekecilaN tuh.. lebih susah lagi ntar

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d