• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Uncategorized / AKU DAN RUMPUT LIAR

December 18, 2008

AKU DAN RUMPUT LIAR

LIZArumput+liar
aku = rumput liar ????
rumput liar kecil menatap langit mohon keadilan

diadukannya pada tuhan tentang nasibnya yang malang

“Tuhan,kenapa kau jadikan aku jadi rumput liar? ditempatkan di tempat paling rendah di muka bumi,diinjak- injak setiap hari,diludahi, dicabuti, tidakkah kau kasihan padaku?”

tuhan menjawab dalam diam

angin berhembus riang

hingga sang ayah datang

tersenyum memandang

dan dia berkisah

tentang perjalanan hidupnya yang susah

selalu dilanda gelisah

suatu hari waktu ayah masih muda ayah juga bertanya serupa tentang nasib rumput liar yang tiada guna

begini nak, dulu ayah lahir di hutan ditengah ribuan hewan

keluarga kita banyak sekali dan kita hidup berdampinga

kami hidup saling menolong,saling membantu

bagi kami hidup itu satu

pagi hari ketika matahari menampakkan sinarnya,hari itu kehidupan dimulai

pak rusa datang bersama keluarganya ke tempat kami

ibu beruang juga tak pernah absen dengan anak-anaknya yang berlari kesana kemari

pak kuda,ibu kuda,anak kuda semua datang dengan ceria

keluarga gajah tiba dari kejauhan,besar- besar

munki si monyet hanya memandang dari atas pohon mengikik tanpa henti

angin berhembus ringan membelai kami

sungguh hari yang damai…

pemandangan selanjutnya adalah mereka semua sarapan bersama

dan kau tahu nak apa menu pagi itu?

sekelompok rumput liar! rumput liar! sungguh menyedihkan!

mereka yang semula terlihat ramah,manis dan baik tiba-tiba menarik kami,mencabuti kami,menelan kami!

pamanku dan bibi-bibiku lebih dulu dimangsa para rusa

nenekku,dia tersangkut di gigi kuda

saudara-saudaraku juga tak ketinggalan

lebih ganas dicabut para gajah tanpa ampun

untung saja aku terselamatkan oleh kedatangan para macan

citah-citah itu berlari dengan gesit,secepat kilat menangkap para herbivora yang tak waspada

HAP!! tertangkap!

pak rusa tersungkur berlumur darah,tergolek tak berdaya

begitu seterusnya setiap hari

tapi yang aku herankan keluargaku yang masih tersisisa… samasekali tak kulihat takut di wajah mereka

ibuku masih sempat berdendang,

ayahku masih sempat berfotosintesa meski tahu nyawanya bisa hilang kapan saja,

dan adik-adikku juga masih bisa tertawa

akhirnya aku bertanya pada ayahku, bagaimana bisa?

ayahku: seperti diriku memandangmu saat ini nak,beliau hanya tersenyum

ditatapnya langit biru dan berkata,

“mungkin kita memang kecil,tak berdaya dan hina tapi bukan berarti kita tak punya arti”

aku masih menatapnya tak mengerti

“semua yang diciptakan tuhan itu tidak ada yang sia-sia,nak”

aku meminta penjelasan tapi dia hanya diam

matanya berbinar menatapku

“suatu saat kau akan tahu kalau kau sudah mengalaminya. ..”

rumput liar kecil menunggu kelanjutan kisah sang ayah

sang ayah menghela nafas

ditatapnya rumput liar kecil dengan mata sedikit berkaca

dinyanyikannya lagu sederhana

semburat di atas mega

indah berwarna jingga

nyawa kita siapa yang punya?

Sibuk bertanya,lalai harganya

kau tahu nak? hingga suatu hari kejadian itu datang

musibah itu terjadi

kobaran api melahap hampir separuh hutan

sabana tempat kami tumbuh juga kena

tidak semua,tapi parah rupanya

ayahku,ibuku dan adik2ku tak terselamatkan lagi

yang tertinggal hanya aku dan rumput2 liar kecil yang masih terlalu mungil

keadaan kami tak kalah mengenaskan

kuning,layu dan hampir mati

beruntung hujan datang mengguyur sore itu

beberapa dari kami yang selamat dipindahkan oleh beberapa manusia ke tempat yang aman

kata peneliti itu kami termasuk dalam golongan spesies langka

lalu dipindahkan ke suaka margasatwa bersama penghuni hutan lainnya,

yang masih selamat tentu saja…

kami mulai hidup baru

lupakan yang telah lalu

saatnya untuk maju

demi koloni,demi populasi kami

kami berkembangbiak makin lama makin banyak

hingga seperti sekarang ini

di suaka hidup kami tak jauh berbeda

harus rela jadi menu sarapan para herbivora

bedanya adalah di sini kami merasa senasib

hewan-hewan yang selamat dari kebakaran hutan itu sama lemahnya seperti kami

begitu layu

mereka butuh makan,saat itu kamipun tersadar

makanan mereka adalah kami

tanpa kami mereka tak bisa hidup lebih lama lagi,mungkin akan mati sebentar lagi

oh anakku,betapa indahnya ketika kutemukan makna hidup ini

aku teringat nasihat ayahku tentang arti selembar rumput liar

betapa yang tuhan cipta tak pernah ada yang sia-sia

begitu juga kita…

meski kecil,tak pernah dipandang,selalu diabaikan keberadaannya, diinjak-injak setiap hari,diludahi, dicabuti. ..

jangan berkecil hati,anakku

percayalah kita punya arti

tanpa kita dunia akan kehilangan keseimbangannya

teruslah memberi tanpa mengharap kembali

rumput liar kecil menatap ayahnya

sedih hatinya menguap sudah

sekarang ia mengerti

apa arti hidup ini

pertanyaan itu tak terucap lagi,tak akan!

Dalam hati, rumput liar kecil bersujud penuh syukur memohon ampun

ayahnya mengguncang- guncangkan bahu si rumput liar kecil

pernah dengar manusia berkata, “tanyakan pada rumput yang bergoyang?”

itu kita!

serempak mereka berdua tertawa

hahaha!
sejutamakna.worpress.com


Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Uncategorized

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. f4hlevi says

    December 18, 2008 at 4:52 PM

    memang kita didunia ini, hanyalah makhluk yang tak bisa berbuat apa2, tapi banyak orang2 disekitar kita berbanggakan diri dengan aapa yg dimilikinya, padahal itu semua hanyalah titipan dari Alla SWT, dan bagaimana kita meggunakannya apa yang diberikan Nya, dan mensyukuri segala nikmat yang di beri Nya,,

    Reply
  2. Anonymous says

    December 19, 2008 at 5:26 AM

    sering kita sebagai manusia terlalu sombong atas apa yang kita miliki. padahal dimata Allah semuanya sama, hanyalah ketaqwaan yang membedakan kita.

    Reply
  3. Pemulung Makmur says

    December 19, 2008 at 6:20 PM

    Komentar ini telah dihapus oleh penulis.

    Reply
  4. Muhajir says

    December 19, 2008 at 6:23 PM

    hahahahaha,
    paling bisa Ijal ne..

    Liza, dengar tu apa yang dibilang ama Ijal. Rumput liar butuh pohon besar yang teduh, agar ia nyaman, hangat dan bahagia..

    hehehehe,

    Thanks..
    Aku sepakat sama dikauu Jal dalam hal ini…

    Saleum..

    Reply
  5. ijal says

    December 19, 2008 at 1:35 PM

    rumput liar, istilah yg begitu sederhana, mengesankan kerendahan hati, keinginan berguna untuk orang lain. walaupun mudah terombang ambing oleh angin, tapi akarnya tetap mencengkram tanah, sungguh juga menggambarkan ketegararan hati dan keteguhan prinsip hidup

    Satu lagi, agar rumput liar berkembang dengan baik ia butuh pohon besar yang teduh. yg bisa memberikan ia kehangatan, kenyamanan,

    Reply
  6. muhammad baiquni says

    December 20, 2008 at 12:45 PM

    keren banget liza… i like it!

    ternyata itu ya makna rumput liar? ku kira liza itu pengen jadi liar namun tak bisa karena akar tercekam erat pada bumi… bahkan saat tanduspun dia tidak akan tercerabut…

    begitu liar, begitu fundamental

    Reply
  7. liza fathiariani says

    December 21, 2008 at 8:19 AM

    thanks a lot for the comments.. buat ijal, muhajir, n beni…ohya ben,..enak aja mikirin liza seperti itu,.. ngga ah

    Reply
  8. ijal says

    December 22, 2008 at 1:41 PM

    biasa aja kali jir..hehe.. :p

    Reply
  9. muhammad baiquni says

    December 22, 2008 at 9:01 PM

    kenapa enggak rumput yang bergoyang aja liza? kalo rumput yang bergoyang kan sesuai karakter liza: pecinta dangdut nomor wahid.

    Wakakaka… kaboooorrrrr

    Reply
  10. liza fathiariani says

    December 23, 2008 at 9:03 AM

    apaaaan sih beni!!! jahat bgt..udah dulu suudhan dengan rumput liar,..sekarang dibilang pecinta dangdut. hek deh

    Reply
  11. ijal says

    December 23, 2008 at 1:51 PM

    padahal si beni tu yg dari dulu suka banget ma dangdut :p
    ngaku aja ben..hehe..

    Reply
  12. Anonymous says

    December 25, 2008 at 10:11 AM

    oooooo… ternyata beni dangduter..ketahuan.. ayo beni!!! ngaku2. jangan ngelimpahi ke liza dunk

    Reply
  13. ijal says

    December 25, 2008 at 7:14 PM

    iya tuh..apalagi lagu2nya bang oma (rhoma irama)
    ya gak ben.. 😛

    Reply
  14. Muhammad Baiquni says

    December 26, 2008 at 7:22 PM

    dah macam si andrea hirata (ikal / andis) aja si beni neh… pecinta bang rhoma irama. Hikhikhik…

    Si ijal neh ntah apa bela-bela si liza, dah macam pengeran liza aja lah.

    Btw liza, dah berapa banyak neh koleksi dangdutnya?

    Wakakaka… kabooorrr

    *sorry liza, rahasiamu harus terbongkar dengan disengaja*

    Reply
  15. Anonymous says

    December 30, 2008 at 5:03 AM

    ngga merasa tuh… malahan beni yang bongkar rahasia sendiri..

    Reply
  16. ijal says

    December 30, 2008 at 2:56 PM

    jeh wak, fi cuma mengatakan ‘kebenaran’, beni jangan malu2 gitu lah untuk mengakuinya..

    tenang aja ben, rahasia beni ga akan keluar dari blog ini hehe..

    btw, sejak kapan fi jadi pangerannya liza? ijal ni cuma sekedar kaleng2 kosong yang biasanya di sepak2 ma orang di jalanan

    Reply
  17. Anonymous says

    January 23, 2009 at 7:20 AM

    wah kaleng kosong nyaring bunyinya,..

    Reply
  18. ijal says

    January 23, 2009 at 8:09 AM

    tepat sekali..

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d