• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan

August 17, 2015

Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan

Setiap libur panjang, bisa dipastikan kalau Pulau Weh, dimana Kota Sabang berada, akan penuh dengan wisatawan. Selain terkenal dengan Titik Nol Kilometer Indonesia, Sabang juga terkenal sebagai salah satu destinasi wisata keren negeri ini yang ada di Aceh. Sebelum dan saat Indonesia baru merdeka, Sabang menjadi pintu gerbang jamaah haji nusantara untuk beristirahat dan dikarantina, bahkan gedung-gedung tempat karantina jamaah haji masih bisa ditemui hingga sekarang. 

Saat masih dalam masa penjajahan  Belanda, di Sabang  dibangun sebuah rumah sakit jiwa terbesar di wilayah Sumatera. Semua mereka yang punya masalah kejiwaan, hingga yang “keras kepala” ingin membunuh penjajah Belanda, semuanya dibawa dan diasingkan ke Pulau paling ujung ini. Sayangnya untuk kisah ini, hanya cerita-cerita dari orang tua dan bangunan-bangunan tua yang kini menjadi bagian dari RS TNI AL yang menjadi pengingat tentang sumbangsih Sabang dalam penanganan orang gangguan jiwa.

Sabang kemudian menjadi pelabuhan bebas terbesar di Indonesia, bahkan saat itu mengalahkan Singapura dan tentunya jauh lebih hebat dibandingkan Batam yang saat itu belum ada. Ironisnya, Pemerintah Orde Baru menutup pelabuhan ini dan menjadikan Batam sebagai pelabuhan bebas. Sabang kemudian semakin jauh dari pemberitaan. Tahun 2000-an status Aceh menjadi Darurat Militer juga berimbas ke Sabang, kunjungan wisatawan jatuh ke titik nadir, bahkan penginapan yang sudah dibuka banyak yang harus di tutup atau ditinggalkan begitu saja karena tidak ada tamu yang datang.

Tsunami 2004 datang, Sabang seperti diselamatkan Tuhan, karena hanya sedikit pantai dan terumbu karang yang rusak. Padahal posisinya berhadap-hadapan dengan Banda Aceh yang kotanya luluh lantak oleh gelombang Tsunami. Tahun 2005, MOU perdamaian antara Pemerintah RI dan GAM tercapai, status darurat militer di Aceh dihilangkan, ribuan tentara TNI kembali ditarik ke asalnya masing-masing, begitu juga senjata dari pihak GAM, semuanya dimusnahkan. Sabang juga kembali dirasa aman untuk dikunjungi dan Sabang pun berdenyut kembali.

Jika pada tahun-tahun 2005 hingga 2009 yang berkunjung ke Sabang kebanyakan adalah wisatawan lokal dan wisatawan Internasional yang kebetulan bekerja pada NGO yang ada di Aceh, maka setelah itu Sabang kembali ke terkenal seperti sediakala. Yang mengunjungi Sabang tidak hanya didominasi oleh wisatawan lokal, tetapi juga dari seluruh penjuru dunia. Angka kunjungan terus meningkat, dari yang dulunya bisa dihitung jari setiap minggunya, kini bisa mencapai ribuan setiap bulannya.

Setelah Bandara Sultan Iskandar Muda menjadi Bandara Internasional tahun 2013 lalu, jumlah kunjungan ke Sabang juga meningkat drastis. Pesawat Air Asia yang langsung terbang dari Kuala Lumpur juga terus meningkat frekuensinya, awalnya hanya 4 kali dalam seminggu, kini menjadi 10 kali. Begitu juga dengan firefly yang terbang ke Penang, walau sampai kini masih terbang 4 kali dalam seminggu. Dan yang paling menggembirakan adalah jika dulunya pesawat AA didominasi oleh orang Aceh yang jalan-jalan atau berobat ke KL, sekarang kalau pesawatnya ke Banda Aceh hampir setengahnya diisi oleh orang luar (turis internasional), yang sebagian besar juga ingin ke Sabang.

Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 70  ini, Sabang lagi-lagi mendapatkan sorotan karena melakukan pengibaran bendera merah putih di bawah laut. Yang punya gawean tentunya dari pihak TNI AL, tapi banyak juga warga lokal dan turis internasional ikut acara ini. Kebetulan salah seorang teman juga menjadi tim pengobar  bendera  Merah Putih di bawah laut Sabang. Bahkan, dia dipercaya menjadi koordinator tempat pelaksanaan, karena memang dia sudah sangat tahu lokasi bawah laut pulau di ujung Sumatera itu.

Sabang yang pernah mati suri kini hidup kembali. Kota ini mulai dan dewasa dan terus bersolek, menunggu kita, para traveller untuk mengunjugi dan menikmati keindahannya. Sabang kini mulai ke bentuk asli, Sabang yang ramah, multietnis, dan Sabang yang selalu ingin ramai dikunjungi. Jika ingin liburan yang murah, indah, aman, nyaman dan tenteram, maka Sabanglah tempat yang layak dikunjungi, karena sabang adalah “santai banget”.

Merdeka!

Tulisan ini diikutsertakan dalam campaign “Dream Indonesia” yang diadakan oleh Komunitas Travel Bloggers Indonesia dalam rangka peringatan HUT RI yang ke 70. Berikut adalah tulisan dari personel TBI lainnya:
Parahita Satiti – Kembali ke Pulau Lombok
Shabrina Koeswologito – Give Back For Indonesia
Rudi Hartoyo – Jelajahi Indonesia, Akankah Ku Lakukan?
Matius Teguh Nugroho – Bukan Raja Ampat, Ini Dia 5 Destinasi Impian Indonesia Versi #TheTravelearn
Astin Soekanto – Inginku Boven Digul: Belajar dari Bung Hatta
Danan Wahyu Sumirat – Mimpi Tentang Anambas
Tracy Chong – In Papua Where I Meet This Inspiring Lady
Albert Ghana Pratama – Jelajah Laut Negeri Menjaga Titik Luar Indonesia
Olive Bendon – Gemu Fa Mi Re untuk Negeriku
Leornard Anthony – Di Timur Menyongsong Dirgahayu
Rico Sinaga – Ingin Ke Misool Segera
Mas Edy Masrur – Berbagi Ilmu dan Menimba Kearifan Lokal di Wae Rebo
Indah Purnama – Indonesia (Juga Bisa) Bikin Rindu
Arie Okta – Banda Aceh, Impian Dalam Mimpi
Putri Normalita – Kepulauan Anambas, Surga Tropis di Ujung Negeri
Imalavins – Kapan ke Kakaban?
Ridwan Sidik K – Tobelo destined To Be Lo Ved
Indri Juwono – Anambas, Mimpi Indonesiaku

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. atrasina adlina says

    August 17, 2015 at 11:45 PM

    yiihhhaaa. Sabang ternyata jadi salah destinasi favorit yaa. hehehe. 😀

    Reply
    • Arie Okta says

      August 18, 2015 at 8:19 AM

      Ayoook ke Sabang……. 😀

      Reply
      • Liza Fathia says

        August 18, 2015 at 8:21 AM

        iyaa…mari ke sabang 🙂

        Reply
      • atrasina adlina says

        August 18, 2015 at 11:43 AM

        ayooookkkk harus kesana nih. 😀 😀

        Reply
  2. Lusi says

    August 19, 2015 at 12:24 AM

    Pengin banget bisa sampai Sabang, ujung Indonesia 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 19, 2015 at 3:40 PM

      Ayo ke sabang mak luss

      Reply
  3. Fahmi (catperku) says

    August 19, 2015 at 11:02 PM

    wah, baru engeh kalau Sabang pernah jadi seperti batam :O tapi biarin deh kak, nggak apa, sekarang jadi enak buat liburan tempatnya kan? 😀

    Reply
  4. dansapar says

    August 20, 2015 at 2:49 AM

    mauuu ke sabang pake banget karena pengin santai banget idupnya di sana
    😀

    Reply
  5. Liza Fathia says

    August 20, 2015 at 5:52 PM

    Betuuulll… Mana nih bang hijraah yaaa

    Reply
  6. lombokwander says

    August 21, 2015 at 3:06 PM

    This is Indonesia !

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 24, 2015 at 8:57 PM

      Yup…

      Reply
  7. indrijuwono says

    August 24, 2015 at 1:26 PM

    Segera, ke Sabaanggggg….

    Reply
    • Liza Fathia says

      August 24, 2015 at 8:54 PM

      Ditunggu kakak

      Reply
  8. infoana says

    April 2, 2017 at 11:34 AM

    ayo kakak main ke sabang bareng sama saya, bisa direncanain ini.. hehehe

    Reply
  9. Andrew Pradana says

    October 13, 2017 at 8:06 PM

    sayangnya ga ada direct filght ke aceh. Kayanya harus jalan darat juga ni

    Reply
    • Liza Fathia says

      October 13, 2017 at 8:53 PM

      Dari mana memangnya mas Andrew? Kalau dari jkt, medan, n batam ada direct flight.

      Reply
    • Liza Fathia says

      October 14, 2017 at 8:35 AM

      dari mana gk ada direct flight?

      Reply

Trackbacks

  1. Gemu Fa Mi Re untuk Negeriku | My Passion says:
    August 17, 2015 at 12:31 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  2. In Papua Where I Meet This Inspiring LadyPeek Holidays says:
    August 17, 2015 at 2:57 PM

    […] Seuramoe Liza – Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  3. Dream Indonesia: Kembali ke Pulau Lombok | andare! says:
    August 17, 2015 at 4:30 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  4. Kaldera Toba for UNESCO | Indonesia says:
    August 17, 2015 at 5:37 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  5. Aceh: Destinasi Impian Orang-orang | Traveler Cilet-Cilet says:
    August 17, 2015 at 5:38 PM

    […] Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  6. Kaldera Toba for UNESCO | Food and Holiday says:
    August 17, 2015 at 5:53 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  7. Mimpi Indonesia: Desa Adat Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur | The Uber Journey says:
    August 17, 2015 at 9:34 PM

    […] Liza >> Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  8. TOBELO destined TO BE LO VED | Jarang Panas says:
    August 17, 2015 at 9:59 PM

    […] Indonesiaku Karnadi Lim – Kaldera Toba For Unesco Hartadi Putro – Banda Neira, Ku akan Datang Liza Fathia – Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan Rembulan Indira – Mimpi Indonesia: Desa Adat Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur Fahmi Anhar […]

    Reply
  9. Pancaran Nasionalisme Dalam Taman Nasional Indonesia says:
    August 18, 2015 at 12:06 AM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  10. Bukan Raja Ampat, Ini Dia 5 Destinasi Impian Indonesia versi #TheTraveLearn | The TraveLearn says:
    August 18, 2015 at 8:09 AM

    […] Liza Fathia – Berkisah Tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  11. 5 Destinasi ‘Impian’ di Indonesia yang Harus Kamu Kunjungi — Wira Nurmansyah says:
    August 18, 2015 at 9:02 AM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  12. Pantai Impian | Cerita EKA says:
    August 18, 2015 at 12:39 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  13. anambas, mimpi indonesiaku | tindak tanduk arsitek says:
    August 19, 2015 at 4:17 PM

    […] 22| Indah Purnama – Indonesia Bikin Rindu 23| Karnadi Lim, Kaldera Toba for UNESCO 24| Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan 25| Matius Nugroho, 5 Destinasi Impian Indonesia  26| Titiw Akmar – Pancaran Nasionalisme […]

    Reply
  14. tidak mau mati, sebelum... – says:
    August 20, 2015 at 10:40 AM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  15. Indonesia (Juga Bisa) Bikin Rindu | PeakSeason says:
    August 21, 2015 at 12:04 PM

    […] 21| Eka Situmorang Sir – Pantai Impian 22| Karnadi Lim – Kaldera Toba for UNESCO 23| Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan 24| Matius Nugroho – 5 Destinasi Impian Indonesia  25| Titiw Akmar – Pancaran Nasionalisme […]

    Reply
  16. Mimpi Tentang Anambas | Danan Wahyu Sumirat says:
    August 23, 2015 at 4:59 PM

    […] 22| Indah Purnama – Indonesia Bikin Rindu 23| Karnadi Lim – Kaldera Toba for UNESCO 24| Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan 25| Matius Nugroho – 5 Destinasi Impian Indonesia  26| Titiw Akmar – Pancaran Nasionalisme […]

    Reply
  17. Inginku Boven Digul: Belajar dari Bung Hatta | Astin Soekanto says:
    October 12, 2015 at 11:07 AM

    […] Juwono, Anambas Mimpi Indonesiaku(23) Karnadi Lim, Kaldera Toba for UNESCO(24) Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan(25) Matius Nugroho, 5 Destinasi Impian Indonesia (26) Titiw Akmar – Pancaran […]

    Reply
  18. DREAM INDONESIA, Ingin Ke Misool Segera – Travel Blogger Indonesia | richotraveling.com says:
    December 23, 2015 at 8:49 AM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  19. #DreamIndonesia: The Need To Give Back for Indonesia | Wonder Tripper says:
    January 3, 2016 at 9:11 PM

    […] 22| Indah Purnama – Indonesia Bikin Rindu 23| Karnadi Lim – Kaldera Toba for UNESCO 24| Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan 25| Matius Nugroho – 5 Destinasi Impian Indonesia  26| Titiw Akmar – Pancaran Nasionalisme […]

    Reply
  20. Banda Neira, Ku akan Datang - Koper Traveler says:
    March 24, 2016 at 10:34 AM

    […] – Pantai ImpianFirsta – A Story from Banda NeiraLiza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari KemerdekaanRembulan Indira – Mimpi Indonesia Desa Adat Wae ReboTracy Chong – Papua: A […]

    Reply
  21. DREAM INDONESIA: DI TIMUR MENYONGSONG DIRGAHAYU – Jalan Jalan Jeprat Jepret says:
    August 3, 2018 at 9:24 PM

    […] Eka Situmorang – Pantai Impian Firsta – A Story from Banda Neira Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan Rembulan Indira – Mimpi Indonesia Desa Adat Wae Rebo Tracy Chong – Papua: A Dream […]

    Reply
  22. DREAM INDONESIA: DI TIMUR MENYONGSONG DIRGAHAYU - C4ME - Jalan-jalan Jeprat Jepret says:
    August 3, 2018 at 11:49 PM

    […] Eka Situmorang – Pantai Impian Firsta – A Story from Banda Neira Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan Rembulan Indira – Mimpi Indonesia Desa Adat Wae Rebo Tracy Chong – Papua: A Dream […]

    Reply
  23. Dream Indonesia: Di Timur Menyongsong Dirgahayu - cool4myeyes.com says:
    August 17, 2018 at 8:56 PM

    […] Eka Situmorang – Pantai Impian Firsta – A Story from Banda Neira Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan Rembulan Indira – Mimpi Indonesia Desa Adat Wae Rebo Tracy Chong – Papua: A Dream […]

    Reply
  24. Mimpi Indonesia: Desa Adat Wae Rebo, Flores, Nusa Tenggara Timur — The Uber Journey says:
    October 19, 2019 at 11:16 AM

    […] Liza >> Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  25. Aceh: Destinasi Impian Orang-orang – Blogger Cilet-cilet says:
    March 22, 2020 at 4:06 PM

    […] Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply
  26. Merawat Pagar Nusantara di Perbatasan Indonesia - Adlien Travel Journal says:
    August 2, 2022 at 6:53 PM

    […] Liza Fathia, Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d