Senang sekali kalau bermimpi. Saat bangun menjadi nyata
Pagi-pagi seseorang mengabari. Kalau saya akan ke Jogja
Jogja, entah mengapa beberapa hari ini saya merindukan Kota Gudeg sampai-sampai terbawa mimpi. Memang, di penghujung 2017 silam, saya pernah bertandang ke provinsi yang mendapatkan julukan Daerah Istimewa Yogyakarta ini dan pernah berjanji pada diri sendiri; suatu hari nanti saya akan berkunjung kembali dan menjelajahi lebih banyak keistimewaan yang dimiliki oleh daerah yang dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwono X ini.
Dan sepertinya janji itu kini harus saya tepati…
Perjalanan saya ke Jogja dua tahun lalu memang menyisakan banyak rasa penasaran akan objek wisata yang dimilikinya dan adat istiadat yang masih dijunjung tinggi oleh warganya. Ya, kala saya berkunjung ke sana waktu itu, Jogja begitu basah oleh derai hujan yang tak kunjung berhenti sampai hari terakhir saya di sana. Bahkan di beberapa wilayah dirundung banjir karena luapan air hujan yang tak terbendung. Pun demikian dengan kesehatanku, rhinitis alergi yang kuderita kambuh karena cuaca yang tak menentu. Ditambah lagi dengan tubuhku yang sempat basah kuyup saat berjalan-jalan di kawasan Malioboro pada malam hari. Walhasil, demam, batuk, dan pilek menjadi temanku selama 3 hari di Jogja.
Padahal, ingin sekali rasanya berjalan-jalan ke tempat wisata di Yogyakarta, berfoto di palang nama Malioboro sambil membeli batik Jogja yang terkenal, menikmati pasar malam yang meriah, melihat kerlipan lampion berbentuk hewan dan tumbuhan di Taman Pelangi, atau berputar-putar di Taman Sari. Ah, semuanya hanya angan belaka. Hujan dan tubuhku yang ringkih membuatku hanya mampu menghabiskan waktu di penginapan.
Selain ingin menghabiskan waktu di pusat kota Jogja, saya juga hendak melihat dan bersentuhan langsung dengan candi-candi yang ada di sana. Inginku bertandang ke Candi Prambanan yang terkenal dengan kisah cinta Roro Jonggrang dengan Bandung Bondowoso, dan Candi Borubudur yang termasuk dalam salah satu keajaiban dunia.
Syukurnya pada hari terakhir di Jogja, alam seakan kasihan melihat kegundah-gulanaan diri ini yang tidak bisa menikmati keindahan Jogja. Ia juga seperti ingin membuktikan kepadaku kalau dirinya sebenarnya sangat ingin menjalin pertemanan dengan inong Aceh dan berujar dengan lantang, “Wahai Inong Aceh, jangan sedih, kita ini teman dan kita sama-sama istimewa. Dan pada hari terakhir kamu di bumiku, kuberikan kau kesempatan untuk mengunjungi Prambanan.”
Benar saja, langit yang biasanya ditutupi awan kelabu kini terlihat biru. Rinai hujan yang biasanya terdengar lewat balkon hotel kini senyap. Hanya ada beberapa tetesan air yang tersisa di daun palm yang tumbuh di sepanjang koridor hotel tempatku menginap, sisa hujan semalam. Saya pun tersenyum sumringah dan tidak menyia-siakan kesempatan ini untuk segera menuju Candi Prambanan. Baru pada siang hari setelah puas mengelilingi candi yang juga diberi nama Candi Roro Jongrang itu, saya pun kembali ke Nanggroe Aceh tercinta.
Prambanan sudah, lalu kapan ke Borobudur?
#XpererienceSeru ke Candi Borobudur dengan Traveloka Xperience
“Tenang, Liza. Kau akan kembali ke Jogja dan mewujudkan keinginanmu untuk mengeksplore lebih dalam keunikan Jogja dan juga berkunjung ke Candi Borobudur yang sempat tertunda,” ucapku pada diri sendiri.
Ya, siapa yang tidak mengenal Candi Borobudur? Sejak saya duduk di bangku sekolah dasar dua puluh tahun yang lalu, saya telah mengetahui candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Meskipun lokasinya di Provinsi Jawa Tengah, tetapi lokasi candi lebih dekat jika ditempuh dari Yogyakarta. Yup, hanya 40 km dari pusat kota Jogja sedangkan dari Semarang berjarak 90 km. Dengan kendaraan umum, mobil dan sepeda motor hanya memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan dari kota Jogja.
Maka dari itu, berkunjung ke Candi Borobudur menjadi salah satu itenary saya saat berkunjung ke Jogja kelak.
Sebagai penikmat sejarah dan budaya, setiap berkunjung ke suatu daerah pasti saya akan menyambangi tempat-tempat bersejarahnya. Dan sungguh tidak lengkap rasanya kalau ke Jogja tetapi saya belum mengunjungi Candi Borobudur yang merupakan kuil Budha terbesar di seluruh dunia.
Melihat foto atau video tentang Candi Borobudur saja sudah mampu membuat saya berdecak kagum, konon lagi jika saya bisa berada di sana dan menimkati langsung kemegahan situs Warisan Dunisa Unesco yang dibangun pada abad ke-9 di masa pemerintahan Dinasti Syailendra dari Kerajaan Medang Ini. Bisa melihat secara langsung struktur candi yang megah, reliefnya yang penuh detail, dan 72 stupanya yang masing-masing memuat patung Buddha adalah sebuah kebahagian tersendiri yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Sungguh saya akan merasakan #XperienceSeru yang akan terkenang seumur hidup saat kaki saya melangkah dan menaiki anak tangga candi utama yang berbentuk seperti piramid berteras sambil membayangkan sejarah pembangunan candi dan kebudayaan yang ada pada masa itu. Pun demikian dengan ribuan panel pada tembok candi yang menggambarkan kepercayaan umat Budha dan kehidupan masyarakat Jawa ribuan tahun yang lalu. Lalu kaki saya kembali menaiki satu persatu anak tangga sampai mencapai puncak candi dan di sana saya bisa menikmati pemandangan berupa pepohonan dan pegunungan yang sangat menakjubkan.
Lalu bagaimana dengan tiket masuk ke Candi Borobudur?
Kemajuan tekonologi informasi saat ini ternyata berdampak positif dengan semakin mudahnya membeli tiket masuk ke Candi Borobudur. Kalau dulu kita harus mengantre untuk membeli tiket, sekarang, setiap pengunjung candi bisa membeli Tiket Candi Borobudur seharga Rp 47.000 secara online lewat Traveloka Xperience. Kita bisa membeli tiket ini lewat situs Traveloka langsung atau melalui aplikasi Traveloka yang ada di smartphone kita. Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan tiket biasa dan pemesanannya juga lebih mudah.
Setelah membeli Tiket Candi Borobudur, langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah tukarkan atau pindai kode QR pada voucher Traveloka yang ada di telepon genggam Anda di loket untuk mendapatkan tiket fisik.
Yang membuat saya semakin yakin membeli Tiket Candi Borobudur lewat Traveloka Xperience adalah rating yang baik. Sebanyak 3150 reviewer memberikan nilai 8.5 untuk atraksi ini.
Apa itu Traveloka Xperience?
Ketika mendengar nama Traveloka, pasti kita langsung ngeh kalau itu adalah salah satu online travel agent (OTA) terkemuka di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Selama ini, kalau hendak memesan tiket atau booking hotel, maka saya langsung membuka aplikasi OTA ini. Kini, Traveloka telah melebarkan sayapnya tidak hanya sebagai tempat pemesanan tiket pesawat, tiket kereta, atau booking hotel, tetapi juga sebagai tempat bagi para pelanggan setianya yang ingin memenuhi kebutuhan traveling atau gaya hidup dalam bentuk Traveloka Xperience.
Lewat Traveloka Xperience, kita bisa menemukan berbagai aktivitas liburan dan gaya hidup di Indonesia dan juga negara lain di Asia Tenggara mulai dari atraksi, bioskop, event, hiburan, spa dan kecantikan, olah raga, taman bermain, transpostasi lokal, tur, pelengkap travel, makanan dan minuman, serta kursus dan workshop.
Metode pembayaran yang bisa kita lakukan juga beragam seperti tranfer via ATM, kartu kredit, atau Paylater, pemesanannya juga cepat dan praktis, serta costumer servicenya stand by 24/7. Selain itu, fitur ini juga tersedia dalam 6 pilihan bahasa sehingga semakin memudahkan para pengguna.
Kembali (lagi) ke Jogja dan #XperienceSeru di Candi Borobudur
“Jogja, tunggu aku berkunjung kembali ke tanahmu dan menjelajahi setiap sudut kotamu.”
“Borobudur, aku pasti akan bertandang, berjabat tangan denganmu, dan ber #XperienceSeru sambil menikmati kemegahanmu sampai rasa penasaranku akan keajaibanmu terjawab tuntas.”
Handayat says
Traveloka Xperience ini memudahkan dan membantu banget ketika perjalanan ya!
Liza Fathia says
benar sekali
Rohmahdg says
Ahh aku belum pernah mengunjungi Yogyakarta apalagi ke Candi Borobudur mbak T_T
Semoga tahun ini tercapai untuk bisa ke Yogyakartanya, Amiin, pun Mbak Liza juga
Aku juga berencana akan pakai tur wisata Candi Borobudur dg darmawisata yg tersedia di fitur Traveloka Xperience mbak hehe
Rani Yulianty says
Duh jadi pengen ke Jogja lagi nih, baca artikel mba Liza, apalagi sekarang ada traveloka xperience, mudah dan praktis
Anita Makarame says
Pengen ke borobudur lagi tapi kali ini mau pas pagi aja. Karena bawa bayi. Asyiknya bisa pesan via traveloka Xperience. Ga perlu antri dan pasti juga jadwalnya.
Marfa U says
Jadi pengin ke Yogyakarta lagi, dan ehm aku belum pernah Borobudur, pernanhnya ke Prambanan doang. Semoga kelak ke YK lagi dan lebih explore ya Kak Liz
Ruli retno says
Aku malah gagal fokus sama foto2nya.. keren-keren. Pake kamera DSLR ya ini? Prambanannya jadi lebih dramatis
Rindang Yuliani says
Yogyakarta memang ngangenin. Siapa pun yg pernah ke sana, ingin kembali lg. Dari pantai, keraton, hingga gunung ada. Wisata budaya jg tak kalah seru ada candi2 yg selalu siap dimampiri.
Sugi Siswiyanti says
Prambanan dan Borobudur memang sangat mengesankan. Keindahan dan kemegahan menyatu menjadi salah satu kekayaan budaya di dunia.
Ririe Khayan says
Semoga ke Jogya lagi Mbak, jangan lupa kabar2i ya? Siapa tau bisa mitapan .
Btw, Candi Prambanan sering saya lewati tp belum kesampaian jelajah masuk area Candi Prambanan *parah habis*
Tika Samosir says
Tempat wisata Candi Borobudur memang salah satu temoat wisata paling digemari semua genre usia ya.
Panorama dan keunikan bangunannya membuat tidak pernah lupa dengan Candi Borobudur