Sebagai orang Aceh atau pernah menetap di Bumi Serambi Mekah, tentu tidak asing lagi dengan Kota Bireuen. Kabupaten yang terletak 164 km dari ibu kota Provinsi Aceh ini memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari letaknya yang sangat strategis yaitu tepat di tengah-tengah jalur lalu lintas darat yang menghubungkan bagian timur, tengah, dan barat Aceh, menjadikan kawasan…
Traveling
Keumaweuh, Tradisi Tujuh Bulanan di Aceh
Memasuki bulan ke 7 atau minggu ke 28 kehamilan, saya dikejutkan oleh telepon dari mertua yang ingin memastikan kapan mereka bisa datang ke Tangse untuk jak mee bu (membawa nasi) atau keumaweuh. Sungguh tidak terasa kalau janin di rahim saya sudah tujuh bulan usianya. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh khususnya keluarga suami untuk mengantarkan…
“Meuramien” Itu Paling Seru Ya di Bineh Pante
Matahari di awal bulan Agustus sepertinya sedang menunjukkan taringnya. Hari-hari di Tangse, Pidie, Aceh yang biasanya disirami hujan kini menjadi cerah. Langit yang biasanya abu-abu tampak begitu biru dengan beberapa guratan awan putih. Cuaca seperti ini paling asyik dimanfaatkan untuk meuramien. Meuramien adalah istilah yang digunakan orang Aceh untuk menggambarkan aktivitas memasak dan makan-makan bersama…
Menuju Puncak Lamkabeu
Setelah mengetahui kalau di rahim saya telah ada janin yang berkembang, maka saat itu juga saya memutuskan untuk cuti sementara dari predikat tukang jalan yang selama ini melekat dalam diri. Cuti dari jalan-jalan yang melelahkan, tepatnya. Karena memiliki riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya, dokter kandungan melarang saya untuk melakukan aktivitas berat, termasuk jalan-jalan.
Jeurat Puteh, Persinggahan Terakhir Sang Penggagas Dayah Tanoh Abee
Mata ini tercengang ketika melihat tembok bercat putih di tengah-tengah sawah gundul yang baru selesai di panen. Tembok itu tampak megah dan berukuran luas. Di dalamnya tumbuh pepohonan angsana berukuran besar. Tembok setinggi tiga meter berlapiskan cat putih bersih itu telihat kontras sekali dengan hamparan persawahan di sekelilingnya. Perlahan, Bang Thoenis mengendarai motor yang kami…