Sayup- sayup hawa dingin merasup ke pori-pori. Tubuh yang sebelumnya penuh dengan peluh kini mulai segar oleh semilir angin dari pegunungan. Jalanan penuh dengan tanjakan, dipagari perbukitan dan jurang terjal membuat adrenalin semakin melonjak.
Sesekali terlihat monyet-monyet bergelantungan di pohon pinggir jalan. Menunggu lemparan makanan dari pengguna jalan. Di bawahnya, air sungai yang jernih mengalir dengan derasnya, menghantam bebatuan besar sehingga menghasilkan harmoni yang indah.
Tangse, itulah nama tempat yang selalu membuatku terpesona. Di tengah-tengah pegunungan menghijau pemukiman penduduk ini hadir . Layaknya pulau di tengah lautan, begitulah Tangse. Kecamatan ini bagaikan pulau di tengah pegunungan yang rimbun. Dan jika ada yang bertanya dimanakah tempat yang cocok untuk refreshing? Melepas penat sambil menghirup udara segar? Maka Tangse adalah jawabannya. Kota dingin yang terletak di Kabupaten Pidie, Nanggoe Aceh Darussalam, menjadi pilihan yang tepat untuk untuk menghilangkan lelah setelah beraktivitas.
Jika ditempuh dari Banda Aceh-Tangse, maka waktu yang diperlukan sekitar 5 jam karena harus karena jaraknya mencapai lebih dari 100 km. Banyak mobil berjenis L300 yang mengantar jemput penumpang ke sana. Jangan khawatir akan tersesat, karena mopen ini akan mengantar langsung ke depan rumah penumpangnya.
Meski lahir dan besar di tempat ini, tak membuat saya bosan untuk terus-menerus mengagumi pesonanya. Apalagi saat-saat sekarang ini, ketika keintiman saya dengan Tangse mulai berkurang karena aktivitas yang padat, maka rasa rindu seakan membahana, memuncak, dan ingin segera melihatnya.
Sungai, gunung, sawah, adalah yang saya rindukan selain rumah. Bercengkrama dengan dinginnya air sungai, menatap gunung hijau yang menjulang, dan bermain di sawah yang menguning. Menunggu pagi tiba, karena ingin melihat kabut masih menutupi pegunungan dan embun di dedaunan. Amboi. Sungguh kenikmatan yang tidak saya dapatkan di tempat lain.
Jadi tidak salah bukan jika saya merekomendasikan Tangse sebagai tempat yang tepat untuk melepas penat?
emang Tangse luar biasa, selain pesona alam juga masyarakatnya 🙂
Pane na mantap Tangse yg na cit uteun. wahahaha
alah, hana mengakui lom… bek muna lah haji fadh. dari pada gandapura hana yang lee chit meu bak meuria hahahaha :hammer
betul betul betul bang hack 😀 :2thumbup :toast
Tapi sayang sekali, di lokasi sungai tangse yang indah itu telah di pasang famflet: “DILARANG BEREKREASI DI SINI!”
Loh,,, Kok…. rekreasi dilarang disini ya?
setuju sama liza. tangse emang luar biasa indah….
subhanalloh….
masih terjaga keasriannya….
masih belum terjamah tangan2 kotor manusia yaa…
asri sekalii……
Sekarang Tangse mulai dijamah tangan manusia, silahkan dipantau berapa banyak sudah kayu ditebang….mesin sinsaw juga sudah sangat nyaring bunyinya…sayang jika Tangse juga digunduli seperti selawah…perlu gerakan menyelamat Tangse yang terkenal dengan beras tangse-nya
Do you people have a facebook fan page? I looked for one on twitter but could not discover one, I would really like to become a fan!
Tapi yang paling penting dara Tangse. Peu na si droe dara Tangse keu long?
alahai, akhe2 jih inong chit jak mita. peuget laju bak biro jodoh, dicari dara tangse, kalo ada yang berminat hubungi fadli idris
Lon kaleuh jak u Tangse 2 goe,, ingin jak lom….
Tangse leupah ceudah, peu lom meunyo teungoh musem boh drien 😀
Seharus jih beu na VISIT TANGSE 2011, beu talo Bnda Aceh, hehehe….
dulu dulu mamak cerita.. katanya saking dinginnya sampe minyak di dapur beku.
masih teringat juga dulu waktu kecil, mandi pagi-pagi sampe keluar ‘asap’ dari badan n mulut..
sekarang.. berubah, pemanasan global.. gak sedingin yang dulu.. 🙁
http://www.storysong.co.cc/2010/10/weather-news-berita-cuaca-by-gombloh.html
ternyata alam aceh cukup indah, Tangse misalnya. Cuma sayang, kalau tidak dijaga dengan benar, suatu saat akan berubah jadi tangis, seperti pada komentar diatas yg menyatakan bahwa tangan manusia rakus dapat merusak kelestarian itu. Salam dari Mempawah, Kalimantan Barat.
Finally, an issue that I am passionate about. I have looked for information of this caliber for the last several hours. Your site is greatly appreciated.
Kak, saya baru pulang juga dari tangse, di sana lagi musim durian.
wah memang keren bangetlah. gak rugi kita ke sana.