Apakah kamu sering merasa bagian dari tubuh kamu, baik panca indra, kulit, wajah, ada sesuatu yang cacat, ada yang kurang atau tidak sempurna? Karena perasaan ini, kamu terus terusan melihatnya di cermin, coba kamu tutupi dengan bedak, atau ALAT KOSMETIK, atau bahkan karena perasaan tersebut, kamu malah ingin terus menerus melakukan operasi plastik, sehingga bagian tubuh kamu tersebut “sempurna” seperti yang kamu inginkan? Bahkan saat orang lain atau dokter bilang “tidak ada masalah dengan bagian tubuh anda tersebut”, kamu masih tidak yakin, dan terus menerus memikirkan bagaimana membuat bagian tubuh tersebut jadi lebih baik? Atau kalau kamu tidak mampu, kamu akan mencoba untuk menutupinya dari kawan, menghindari berkomunikasi dengan mereka supaya mereka tidak tahu dengan masalah yang kamu pikirkan, atau kamu terus terusan cemas dengan keadaan tubuhmu? Kalau iya, mungkin saja kamu mengalami gangguan jiwa. Ya, tepatnya dikenal dengan body dysmorphic disorder (BDD).
Body dismorphic disorder ini dikenal juga dengan sebutan sindrom dysmorphic. Istilah awalnya dikenal sebagai dysmorphia, yang diperkenalkan oleh seorang dokter Italia, Enrico Morseli tahun 1886 silam. BDD ini masuk dalam gangguan kecemasan, dan berkaitan erat dengan gangguan kecemasan sosial. Selain gejala yang saya sebutkan diatas, penderitanya bisa jarang atau tidak masuk sekolah, tidak masuk kerja, tidak bisa bergaul dan sering berakhir dengan isolasi sosial. Bahkan banyak penderita ini yang berakhir dengan bunuh diri. Jadinya jangan anggap enteng ya gangguan ini.
Untuk pengobatan BDD, penderitanya kadang perlu minum obat anti cemas, selain itu dia juga harus melakukan terapi kognisi perilaku (Cognitive Behavioral Therapy). Jadi kamu harus jumpa dengan psikolog klinik atau psikiater secara rutin, sehingga pikiran atau perasaan tidak puas terhadap keadaan tubuh bisa hilang.
Nah, kalau kamu merasa ada yang tidak beres dengan tubuh kamu, dan merasa harus menutupi atau memeperbaikinya, padahal kata orang orang disekeliling kamu, atau kata dokter sekalipun, bahwa kamu baik-baik saja, ada baiknya kamu konsultasi dulu dengan psikolog. Karena semakin cepat masalah kejiwaan kamu dideteksi, semakin cepat diterapi dan semakin mudah pula untuk sembuh. Semoga bermanfaat.
Opikini says
Waduh baru tau saya ada penyakit begini 🙂 untang saya mah cuek2 aja sama tubuh & nerima apa adanya 🙂 jadi ga termasuk yg kena gangguan jiwa kayanya