• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kuliner / Rendang Jengkol yang Menggugah Selera

September 14, 2015

Rendang Jengkol yang Menggugah Selera

Jengkol?!? Mendengar nama buah ini pasti banyak orang yang langsung merasa illfill. Bayangan akan bau mulut, bau kencing, keringat, dan BAB yang ditimbulkan setelah mengonsumsinya menjadikan banyak dari kita yang enggan mendekati buah khas Asia Tenggara ini. Padahal, rasa jengkol sangatlah lezat dan bikin ketagihan. Apalagi jika disemur atau direndang.

Rendang Jengkol yang menggugah selera

Rendang Jengkol yang menggugah selera

Agar kelezatan rasanya tidak dikalahkan oleh baunya yang menyengat, maka para penikmat jengkol seakan tidak kehilangan ide untuk mengolah buah dari tanaman polong-polongan ini sehingga menghasilkan jengkol yang tidak menyebabkan bau mulut atau bau kencing. Bagaimana caranya?

Ada yang mengolah jengkol dengan merebusnya berkali-kali (biasanya 3 kali) sampai jengkol terasa empuk dan mencampurkan daun jeruk ke dalam air rebusan. Saat merebus, air rebusan yang telah berkurang dibuang dan diganti air yang baru. Baru setelah itu jengkol direndang, disemur, atau disambal.

Ada juga yang merebus jengkol sekali saja dan langsung mengolah jengkol tersebut sesuai dengan selera. Namun, cara ini masih menimbulkan bau mulut saat jengkol disantap. Nah, untuk menghilangkan bau mulut tersebut, para penikmat jengkol mengonsumsi mentimun atau vitamin B kompleks. Terbukti, bau mulut dan bau kencing hilang ketika mengkombinasikan jengkol dengan mentimun atau vitamin B kompleks tersebut.

Nah, beberapa waktu yang lalu, ketika berbelanja ke Pasar Pagi Blangpidie, saya melihat hampir semua lapak pedagang di pasar tersebut menjual JENGKOL. Harganya pun sangat murah, hanya Rp 10.000 per kilogram. Langsung saja saya beli satu kilogram. Rencananya saya akan memasak rendang jengkol. Kebetulan saya dan ART saya sama-sama doyan jengkol. Jadi, hari itu setengah kilogram jengkol kami masak rendang.

Jengkol yang dijual di Pasar Pagi Blangpidie seharga Rp 10ribu/ kg

Jengkol yang dijual di Pasar Pagi Blangpidie seharga Rp 10ribu/ kg

Untuk menghilangkan bau pada jengkol, saya mencoba resep baru yang saya dapatkan dari ibu teman sekantor saya. Kebetulan waktu itu teman saya tersebut memberikan rendang jengkol buatan ibunya ke saya. Rasanya empuk dan lebih gurih dibandingkan dengan jengkol buatan saya biasanya. Tidak luoa saya bertanya apa rahasianya sehinga jengkol tersebut sangat empuk dan tidak meninggalkan bau sama sekili di bulit atau urin.

Ternyata, sang ibu merebus jengkol dengan air kelapa dan menambahkan sedikit bukuk kopi ke dalamnya. Baru setelah air kelapa habis, jengkol dan bumbu rendang dicampur, lalu dimasak lagi.

Jengkol yang telah dorebus dengan air kelapa dan dicampur dengan bumbu rendang

Jengkol yang telah dorebus dengan air kelapa dan dicampur dengan bumbu rendang

 

Rendang Jengkol siap untuk disantap

Rendang Jengkol siap untuk disantap

Benar saja, setelah rendang jengkol buatan saya tersebut telah matang, rasanya mangat that! Lebih empuk dan paduan antara bumbu rendang serta jengkolnya benar-benar terasa. Langsung saja saya dan ART melahap dengan nikmat jengkol tersebut dengan nasi dari beras Tangse yang terkenal pulen.

Yummy. Jengkol setengah kilogram yang saya masak tersebut ludes seketika. Tidak perlu lauk lainnya lagi, cukup nasi dan rendang jengkol, selera makan langsung meningkat. Sebagai penutup, saya juga membuatkan asinan pepaya mengkal yang dicampur dengan cuka, garam, dan cabe rawit.

Rendang Jengkol dan asinan pepaya

Rendang Jengkol dan asinan pepaya

Bagaimana teman-teman, jengkol itu memang sangat lezat bukan? Kalau dimasak seperti ini dan tidak meninggalkan bau pada mulut atau toilet, apakah masih ogah untuk makan jengkol?

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kuliner, PhotoBlog Tagged With: cara menghilangkan bau setelah makan jengkol, jengkol, rendang jengkol anti bau, resep rendang jengkol

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. beta widias says

    September 14, 2015 at 11:48 AM

    haduh, mbak, ini menu rending jengkol mengingatkan pada masakan alm.Mama saya. Saya nggak suka jengkol sebenarnya tapi kalo udah dibuat rendang sama Mama, udah deh, nasi nambah terus. :’)

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 14, 2015 at 12:13 PM

      Iya mbak, jengkol memang sangat menggugah selera

      Reply
  2. HM Zwan says

    September 14, 2015 at 1:58 PM

    pertama kali lihat jengkol yang udah dimasak pas di batam,sate jengkol hehehe..tapi lihat bentuk jengkol langsung dan pohonnya pas di Siak…lumayan banyak bangettt di pasar hehe,tapi belum pernah incip hehehe

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 14, 2015 at 2:46 PM

      Hohohoho… Coba deh mak, enaak

      Reply
  3. Moersalin says

    September 14, 2015 at 2:05 PM

    ish ish ish, jangan dekat2 kesaya ya!

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2015 at 8:33 AM

      hwehehehhehe… enaak lho

      Reply
  4. meutia rahmah says

    September 14, 2015 at 2:23 PM

    saya suka waya suka, beberapa yg lalu juga dapat kiriman rendang jengkol dari mamak, alhamdulillah g bau..itu rendang jengkol liza meleleh nih hehe

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 14, 2015 at 3:20 PM

      Wkwkwkkwk… Tos dulu dong sesama penyuka jengkol 🙂

      Reply
  5. Liza Fathia says

    September 14, 2015 at 2:45 PM

    Rasanya masih tetap ada, tapi enggak ada

    Reply
  6. Lidya says

    September 14, 2015 at 3:19 PM

    hmmmm aku mulai tergoda lagi nih mbak, kalau gak bau aku mau 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 14, 2015 at 3:20 PM

      Ayo mbak lia, makan jengkol 🙂

      Reply
  7. evrinasp says

    September 14, 2015 at 7:11 PM

    Masya Allah itu rendang eh itu jengkol dan rendang jengkol hadeuhhhh kesukaaaaaan saya mbak Liza, sudah lama tak mengkonsumsinya habis di rumah pada gak suka jengkol

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 16, 2015 at 8:33 AM

      ayooo buat lagi mbak ev

      Reply
  8. echaimutenan says

    September 14, 2015 at 10:36 PM

    aku suka jengkol..mau direbus, dibakar apalagi direndang..nasi putih sama sisa bumbunya aja tak jilati xD

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2015 at 8:49 AM

      hahahahah, sama cha, aku jugaa

      Reply
  9. pipit says

    September 15, 2015 at 12:05 PM

    hahahaha.. ini makanan yang menghancurkan program diet dalam seketika 😛 nasi masih ada jengkol abis, nambah jengkol.. eh nambahnya kebanyakan, nasinya kurang.. nambah nasi.. gitu aja terus gak selesai2 :)))))))

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2015 at 1:36 PM

      Betul banget mbak… Aku banget tuh…hahahaha

      Reply
  10. Ranii says

    September 15, 2015 at 9:29 PM

    wah nemu tipsnya nih biar ngga meninggalkan bau yah, nanti kasih tau ibu juga ahh.. makasih yaa 😀

    Reply
    • Liza Fathia says

      September 15, 2015 at 11:00 PM

      Siip mbak… Selamat menikmati jengkol

      Reply
  11. Nyi Penengah Dewanti says

    July 24, 2016 at 12:17 PM

    saya suka makanan satu in mba, wkwkkw gurih enak ya,tapi kebanyakan orang ga suka ya hahaha

    Reply
  12. Rach Alida Bahaweres says

    July 24, 2016 at 12:38 PM

    Aku nggak makan jengkol, mbaaa
    Kalau pete masih doyan baunyaaa. Hihii

    Reply

Trackbacks

  1. Jengkol oh Jengkol | Seuramoe Liza says:
    February 5, 2017 at 7:12 AM

    […] Kalau mau tahu resep rendang jengkol, baca aja postingan lawas ini : Rendang Jengkol yang Menggugah Selera […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d