Berbagilah, karena orang yang suka berbagi tidak pernah rugi.
Kalimat di atas pasti tidak asing lagi di telinga kita. Ya, memberikan apa yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan, baik itu berupa materi, tenaga, bahkan pikiran, tidak serta merta membuat kita kekurangan. Malah Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda atas apa yang kita sedekahkan.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (rahmat) karuniaNya, lagi meliputi ilmu pengetahuanNya.” (Al-Baqarah:261)
Rasa syukur akan nikmatNya semakin terpatri, begitu ungkap seorang teman ketika saya bertanya mengapa ia senang sekali berbagi.
Perasaan senang dan bahagia juga tercipta ketika apa yang kita berikan bermanfaat bagi mereka. Karena saat berbagi, otak memproduksi hormon dopamine yang menghasilkan perasaan bahagia dan hormon oxytocin yang mengurangi stres.
Kepedulian sosial semakin meningkat dan silaturahmi pun semakin terjaga dengan kita saling memberi.
Saya selalu terkesima dengan orang-orang yang suka bersedekah. Kepada mereka yang tanpa pamrih membantu harta, jiwa, dan raga bagi siapa saja tanpa harus diminta. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. Di saat tidak sedikit roda ekonomi masyarakat yang melemah dan bahkan tidak bisa berjalan sebagaimana biasanya. Ada saja para dermawan yang mengulurkan tangannya untuk membantu saudara yang membutuhkan.
Di tempat saya bekerja misalnya, ketika kami kekurangan APD seperti masker, face shield, hand sanitizer dan bahkan baju hazmat, ada saja pihak yang menyumbangkan peralatan tersebut agar kami, paramedis yang bertugas sebagai garda terdepan tetap siap siaga menjaga gawang IGD.
Rasa peduli terhadap sesama memang semakin kentara di masa pandemi ini. Tidak hanya membantu para medis yang bekerja di lini terdepan, banyak pihak yang juga memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat yang terkena dampak ekonomi selama wabah Covid-19 ini. JNE misalnya, melalui #RantangHatiJNE yang bekerja sama dengan Wahyoo, perusahaan jasa pengiriman dan pendistribusian ini membagikan puluhan ribu nasi kepada warga DKI.
Apa itu Wahyoo?
Ketika saya menyebutkan Wahyoo sebagai mitra JNE dalam gerakan #RantangHatiJNE, pasti banyak yang penasaran. Wahyoo adalah sebuah perusahaan baru yang sedang melakukan optimalisasi warung makan di Indonesia melalui sistem digitalisasi.
Saat ini, mitra Wahyoo sudah lebih dari 13 ribu warung makan yang beroperasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan juga Bekasi. Kalau ingin tahu lebih lanjut tentang Wahyoo atau ingin warung makan teman-teman bekerja sama dengan Wahyoo kalian bisa langsung kunjungi situsnya di www.wahyoo.com atau melalui emailnya di halo@wahyoo.com .
Perusahaan Wahyoo sudah berdiri sejak Agustus 2017 dengan founder dan CEO nya Peter Shearer, Daniel Cahyadi sebagai COO dan Michael Diharja sebagai CTO.
Wahyoo dan #RantangHatiJNE
Sejak diumumkan oleh WHO jika Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi, berbagai sektor terkena dampak olehnya. Bayangkan saja berapa banyak pelaku usaha kecil yang gulung tikar karena pemerintah mengeluarkan ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menanggulangi wabah penyakit ini. Tidak sedikit juga perusahaan yang terpaksa melakukan PHK terhadap karyawannya.
Demikian juga dengan warung makan yang menjadi mitra Wahyoo, mereka pun mengalami penurunan pelanggan dan banyak yang harus tutup karena pandemi ini. Miris sekali, ya. Namun, itulah kenyataannya. Kita belum menang melawan virus corona.
Menurut Peter Sheare selaku founder dan CEO Wahyoo group, dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 ini menjadikan hampir 50 persen mitra Wahyoo mengalami penurunan pendapatan. “Salah satu alasannya karena mereka memiliki warung di sekitaran perkantoran, sehingga saat orang kerja dari rumah (WFH), kantor pada tutup dan tidak ada yang membeli makanan di warung makan mereka. Hal ini membuat kami memiliki inisiasi membuat program Rantang Hati yang bekerjasama dengan berbagai pihak, yang salah satunya ialah JNE, untuk meringankan beban masyarakat yang terkena dampak Covid-19 ini. Sekaligus membantu para mitra kami supaya dapurnya tetap ‘ngebul’ dan berjualan kembali.” ungkapnya.
Beranjak dari kenyataan tersebut, Wahyoo dan JNE melalui program #RantangHatiJNE memberikan makan gratis untuk semua. Yup, sekitar 25.400 nasi bungku dibagikan kepada masyarakat yang tersebar di 493 RT yang ada di Jakarta. Menariknya lagi, kegiatan ini memberdayakan 100 mitra Wahyoo yang berlangsung sejak awal Juli 2020 sampai 10 Juli 2020.
Bagus sekali ya programnya. Di satu sisi lewat #RantangHatiJNE, Wahyoo dan JNE berbagi nasi bungkus kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dan di sisi lain mereka ikut memberdayakan mitra usaha Wahyoo agar roda perekonomian terus berputar.
Saya sangat sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Direktur JNE, M. Feriadi bahwa dalam upaya memerangi dampak Covid-19 harus dilakukan dengan kerjasama dan gotong royong. Sebelumnya JNE mendukung pihak pemerintah di DKI Jakarta dan Jawa Barat, serta pihak-pihak lainnya. Kali ini JNE berkolaborasi bersama Wahyoo, bukan hanya sebatas membantu memberi bantuan pangan untuk masyarakat yang terdampak pandemi, tapi juga diharapkan bermanfaat bagi mitra-mitra Wahyoo sebagai penyedia bantuan pangan yang dibagikan.
Ibu Suti, pemilik usaha warteg Ellya yang juga merupakan mitra Wahyoo dan terlibat langsung dalam program #RantangHatiJNE ini sangat bersyukur dengan adanya program kerjasama Wahyoo dan JNE ini. Dengan adanya kegiatan ini, warung Bu Suti bisa ikut menyiapkan makanan sehingga pemasukan yang didapat bisa digunakan untuk modal berbelanja kembali.
Program #RantangHatiJNE ini diharapkan bisa memicu inisiasi untuk program yang serupa sehingga semakin banyak bantuan yang diperuntukkan masyarakat dimasa transisi PSBB dan new normal ini. Wahyoo dan JNE ini sangat terbuka sekali untuk siapapun yang ingin berkolaborasi untuk menyukseskan program ini, program kebaikan untuk masyarakat.
Sintia A. says
Puji Tuhan masih banyak orang baik yang mau berbagi dengan sesama. Semoga bisa jadi inspirasi orang lain untuk mau membantu mereka yang membutuhkan. Terima kasih sudah sharing, Mbak. 🙂
Muhammad Sami says
MasyaAllah keren mbak, sangat menginpirasi semua orang 😀