• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Opini / Nol dan Satu

November 30, 2010

Nol dan Satu

Cobalah sebutkan angka terbesar yang kita ketahui, dan kalikanlah dengan angka nol,  kita akan mendapatkan hasil selalu Nol.

Cobalah sebutkan angka terkecil yang kita ketahui, dan bagilah dengan angka Nol, kita akan mendapatkan hasil tidak terhingga. Sedang angka 1, berapapun angka yang kita sebutkan, dibagi ataupun dikali hasilnya selalu sama dengan bilangan itu sendiri. Angka Nol adalah representasi dari KEIKHLASAN. KEIKHLASAN selalu membawa/ membuahkan KEBERKAHAN.

Angka Satu adalah representasi kebalikan dari KEIKHLASAN. Dan KETIDAK IKHLASAN tidak pernah membawa keberkahan. Manusia dengan kehidupannya, pada awalnya dan masa kanakkanaknya berada pada posisi angka Nol. Semakin dewasa, dengan segala pengalaman hidupnya dia akan bergerak naik turun ke arah 1 atau ke arah 0.

Orang yang mengikuti hawa nafsunya, akan semakin mendekati ke angka 1. Pada saat mencapai angka 1, dia akan menuhankan dirinya. Dia akan merasa bahwa dunia sudah digenggamnya dan itu atas usaha dan jerih payahnya. Tampak sekali kesombongan selalu muncul dari tingkah lakunya. Orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya, dia akan bergerak ke arah Nol, menuju ke fitrahnya kembali. Orang seperti ini selalu rendah hati (bukan rendah diri), selalu tawadlu, berserah diri dan bertawakal, baik pada saat diberi kelebihan maupun kekurangan.

Dari sisi rizki, orang yang berada pada angka 1, apabila misalnya mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka itulah uang yang diperolehnya, tidak lebih dan tidak kurang.  Nilai keberkahannya adalah 1 juta rupiah dibagi 1 sama dengan 1 juta rupiah. Orang yang berada pada angka 0, apabila misalnya mendapatkan rizki Rp. 1.000.000,-, maka nilai keberkahannya adalah tak terhingga. Berapapun rizki yang diperoleh, dia mendapatkan rizki yang berkah tidak terhingga. Orang dengan angka Nol ini derajat keikhlasannya sudah tertinggi, sehingga berapapun yang diperoleh, selalu dapat mencukupi dirinya, bahkan mampu menolong orang lain.

Orang dengan angka 0 hanya terdapat pada para Nabi. Semakin ikhlas seseorang, semakin mendekat ke arah 0. Misalnya 0.2, maka nilai keberkahannya adalah 1 Juta dibagi 0.2 = Rp 5.000.000,-

Sebaliknya, pada saat orang mendapatkan halangan dan cobaan. Orang-orang yang ikhlas, yang memiliki angka 0, berapapun bilangan halangan dan cobaannya, dikalikan dengan 0 akan sama dengan 0. Dia tidak pernah merasakan beban apapun terhadap halangan dan cobaan yang menimpanya. Sedangkan pada orang yang berbilangan 1, dia akan merasakan sakit, stress dan bahkan sakit jiwa atau berputus asa, karena dia selalu merasakan gejolak jiwa sesuai dengan besar dan kecilnya cobaan.

Itulah keikhlasan yang terkait dengan keberkahan. Keikhlasan adalah dari hati, dan hanya hati kita sendiri dan Allah saja yang mengetahui.

Maka, seorang penjual es keliling yang menyumbangkan Rp 2.000,- ke kotak Masjid secara ikhlas, sangat jauh nilainya di depan Allah dibanding dengan seorang Jutawan yang menyumbangkan uang Rp 1 Juta ke kotak Masjid karena niat yang lain.

Untuk itu, setiap manusia perlu mengupayakan kembali atau mengarah ke titik Nol. Maka akan diperoleh ketenangan dan kecukupan yang telah dijanjikan Allah.

Dikutip dari buku Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi.

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Opini Tagged With: keberkahan, keikhlasan, nol, satu

  • 1 Liza Fathia
    • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Reader Interactions

Comments

  1. Fahrie says

    December 1, 2010 at 2:14 AM

    Filosofi angka, menarik..!

    Reply
  2. Bintang Bumoe says

    December 1, 2010 at 2:30 AM

    semoga kita semakin dekat dg “0”….. ^_^

    Reply
  3. John Murdock says

    December 4, 2010 at 2:47 PM

    intinya: mengejar dunia sama artinya dengan = 1/1 or 1×1 = tetap itu saja
    dan mengejar yg menciptakan dunia= 1/0 = kita yg dikejar keberkahan,
    seblmx aku pernah mendapat pengajaran ini, dn jk dipikir2 memang menarik jg,, hahay rahasia angka,, sungguh mulia Sang Khalik

    Reply
  4. story song says

    December 5, 2010 at 11:58 AM

    angka 0 adalah angka awal angka paling tinggi adalah 9, angka 0 paling kecil, tetapi memulai untuk yg besar. setiap apapun didunia ini selalu kembali ke titik 0 dan 1 sampai 9 adalah proses. disini letak kebaikan dan keburukan. artikel yang bagus penuh filosofi

    Reply
  5. Yori says

    December 5, 2010 at 4:37 PM

    nol dan satu,
    sama halnya dengan angka pada bahasa pemrograman komputer
    hanya nol dan satu..

    *trus kalo di komputer apa ya maknanya… ❓

    Reply
  6. Fadli Idris says

    December 7, 2010 at 6:29 AM

    Nyoe kadang

    Reply
  7. ardhan says

    December 8, 2010 at 1:09 AM

    Titik Nol, ntah mengapa saya lebih memilih titik 7 …

    Reply
  8. dimasady says

    December 12, 2010 at 7:44 PM

    menginginkan kembali berada di titik nol, tapi kenyataan tak sesuai yang diharapkan, dan jiwa2 ikhlas terkekang didalam penjara keserakahan.
    *thanks for share…

    ~ dy ~

    Reply
  9. dimasady says

    December 12, 2010 at 7:53 PM

    ingin diri ini kembali berada di titik nol, tapi kenyataan tak sesuai apa yang diharapkan, dan keikhlasan tertahan didalam penjara keserakahan.
    *thanks for share…

    ~ dy ~

    Reply
  10. setitikharapan says

    December 12, 2010 at 11:55 PM

    Subhanallah, sungguh menginspirasi. jadi inget pas training waktu bahas tentang 1/0.

    Reply
  11. iptek says

    December 20, 2010 at 8:47 AM

    inspiratif banget..

    Reply
  12. bayu rismawan says

    December 20, 2010 at 5:02 PM

    izin share

    Reply
  13. ayi says

    December 20, 2010 at 5:50 PM

    Nol dan satu merupakan awal perkembangan peradaban baru dengan ditandai bilangan biner itu. Buktinya semua tombol power di seluruh dunia ini adalah nol (0) dan satu (1). Yup, ini salah satu peradaban yang berisi manusia-manusia digital.

    Nice..nice..nice^^

    Reply
  14. iptek says

    December 21, 2010 at 12:45 PM

    hehehehe…..

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • Serunya Pakai Aplikasi Gym Indonesia untuk Atur Jadwal Latihan
  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d