Hari ini adalah hari Minggu. Minggu yang tidak biasa, itu lah adanya. Karena pada hari ini sang Habibullah dilahirkan dari rahim Aminah ke bumi. Bumi yang gelap gulita. Bumi yang fana dan penuh dengan kejahilan. Jahil sejahil jahilnya dimana wanita saat itu sungguh tak bernilai harganya. Wanita menjadi aib dalam keluarga. Wanita dikubur meski nafas masih berhembus.
Ia lahir kala itu. Ketika tentara Abraham menyerang Ka’bah. Pada hari Senin 571 Masehi. Dialah Rasululluah, Saiyidina Muhammad Sallalluhualaihi wassallam.
Buah hati Abdullah dan Aminah itu datang membawa cahaya. Cahaya yang sangat terang benderang hingga saat ini pun masih dirasakan oleh seluruh penghuni langit dan bumi. Ia hadir membawa perubahan. Menyempurnakan akhak manusia. Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Begitu sang Rasul bersabda.
Menyempurnakan akhlak manusia yang sangat tercela menjadi terpuji dan diridhai Allah Swt. Mengangkat harkat dan derajat wanita dari jurang yang sangat terjal menjadi tinggi sejajar dengan kaum Adam. Lantas kenapa sampai sekarang gaung gender, emansipasi masih dibegitu dibesar-besarkan? Padahal sejak kekasih Allah diutus, derajat wanita telah diangkat dan disamaratakan.
Hari ini adalah 12 Rabiul Awal 1433 H. Milad Rasullullah dirayakan. Lantas akankah itu hanya menjadi sebuah ritual semata? Semoga tidak. Semoga momen ini menjadikan kita semakin cinta kepada rasulNya, semakin kita menjalankan ajarannya. Mari berselawat untuk baginda kita Nabi Muhammad SAW. Allahumma shalli ala Muhammad ya Rabbi shalli alaihi wa sallim.
Milad mubarak ya Rasulullah.
Meski wajahmu tak pernah kutatap, tetapi hati ini selalu rindu padamu.
Ya Rasul,
Meski diri ini hidup ribuan tahun setelahmu, hamba ingin selalu menjalankan sunahmu. Melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan melaluimu.
Ya Muhammad, aku selalu berdoa agar Allah mempertemukan kita di hari akhir kelak. Bertemu denganmu dan mendapatkan syafaatmu.
Leave a Reply