Virus Corona telah membuat perubahan drastis di dalam hidup kita. Kita terpaksa harus diam di rumah demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kita pun khawatir kepada orangtua yang mungkin sudah berumur dan “lebih rentan” terhadap virus ini, atau kepada pasangan yang harus tetap bekerja demi menyambung harapan hidup misalnya.
Eits, tapi jangan lengah ya! Ingat bahwa Covid-19 bisa berdampak kepada semua orang, bahkan anak kecil sekalipun. Walaupun jarang, Indonesia sendiri sudah memiliki beberapa kasus PDP dimana pasiennya merupakan anak kecil.
Bukan artinya kamu harus panik ya menghadapi situasi ini. Namun, yang penting adalah kamu harus bisa memperhatikan kondisi kesehatan anak dengan baik. Lalu apa saja sih yang sebenarnya kita harus tahu untuk menjaga kesehatan anak di tengah pandemi Covid-19 ini?
Daftar Isi
Seberapa rentankah anak kecil untuk terkena Covid-19?
Pada awalnya, anak kecil dianggap seakan kebal terhadap virus Covid-19. Namun, hal ini terbukti tidak benar setelah munculnya beberapa kasus anak yang dinyatakan sebagai PDP. Seberapa bahayanya virus ini terhadap anak-anak juga belum diketahui secara pasti karena lebih sedikit jumlah pasien anak dibandingkan dewasa.
Beberapa kasus positif bahkan menyatakan bahwa pasien anak tidak menunjukkan gejala sama sekali atau hanya gejala ringan. Namun, di sisi lain ada juga kasus meninggal pada anak. Bahkan belakangan ini ada kecurigaan bahwa kasus-kasus sindrom peradangan pada anak yang terjadi di Inggris diakibatkan sebagai efek samping terjangkit virus Covid-19.
Lalu apa gejalanya? Selain gejala Covid-19 yang biasa dimiliki orang dewasa seperti batuk, demam tinggi, dan sesak napas, anak kecil juga diduga untuk memiliki tiga gejala utama yaitu sakit perut, diare atau muntah, dan peradangan jantung.
Walaupun hanya sedikit kasus pada anak kecil, namun secara global kasus anak juga mengalami penambahan. Karena itu, ada baiknya kita selalu waspada. Pastikan kamu mengenali gejala-gejala ini. Jika (amit-amit) ada gejala yang mencurigakan seperti bab yang tidak normal, kamu bisa langsung membawa Si Kecil untuk diperiksa kesehatannya.
Jaga imun tubuh Si Kecil
Walaupun mungkin kebanyakan waktu dihabiskan di rumah aja, pastikan Si Kecil tetap melakukan langkah-langkah pencegahan. Mungkin anak-anak tidak kebal terhadap virus, namun kita sebagai orangtua harus tetap bisa mengajarkan cara-cara pencegahan terhadap anak.
Ini artinya kamu harus bisa:
- Mengajari anak cara mencuci tangan yang benar dan bersih.
- Bila kamu atau pasangan masih bekerja di luar rumah, hindari untuk kontak fisik dengan anak sebelum mandi.
- Mengajari anak untuk tidak memegang benda / permukaan yang sering dipegang orang lain, seperti gagang pintu depan rumah, paket yang baru datang, atau bahkan plastik dari makanan yang kamu pesan untuk buka puasa. Pastikan kamu juga sering membersihkan benda-benda tersebut dengan disinfektan atau minimal sekali tisu basah.
- Memastikan anak memakai masker bila terpaksa pergi keluar rumah.
Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa konsumsi gizi Si Kecil terpenuhi. Walaupun bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak cara berpuasa, pastikan bahwa mereka mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum cukup:
- Konsumsi air 6-7 gelas untuk anak-anak di bawah 8 tahun dan 8 gelas untuk anak 9 tahun ke atas.
- Konsumsi vitamin yang membantu kekebalan tubuh, yakni vitamin C, E, dan B6.
- Konsumsi makanan yang penuh dengan karbohidrat kompleks maupun serat untuk memberi mereka energi di kala puasa.
Baca juga: Lawan Covid-19 dengan Meningkatkan Imunitas Tubuh
Sadari dampak mentalnya
Selain berdampak pada kesehatan fisik, pandemi juga bisa berdampak kepada kesehatan mental anak. Anak-anak yang terbiasa bermain bersama teman di sekolah, tiba-tiba harus mengalami perubahan drastis sehingga harus belajar di rumah. Tanpa teman untuk berinteraksi dan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, anak-anak juga menjadi rentan terhadap stress yang diakibatkan oleh situasi. Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan dampak pada kesehatan juga lho!
Kalau begitu apa saja sih yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga mental anak?
- Jaga apa yang mereka lihat di TV atau online. Terlalu banyak berita Covid-19 yang cenderung negatif di media bisa berakibat buruk kepada mental anak dan menyebabkan kecemasan atau kekhawatiran.
- Luangkan waktu untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Katakan bahwa pandemi ini serius, namun tidak ada alasan untuk panik atau takut karena pasti akan berakhir.
- Luangkan waktu bersama untuk bersenang-senang agar mereka tidak terlalu merasa sendiri. Hal ini juga bisa mengalihkan pikiran anak dari situasi yang sedang terjadi dan juga dari kejenuhan dalam belajar.
Dengan menjaga kesehatan mental anak, kamu pun juga menjaga kesehatan fisik dia agar tidak gampang sakit. Soalnya kekhawatiran berlebih tidak jarang lho mengundang penyakit beneran!
Anak kecil kerap kali terinfeksi Covid-19 karena tertular oleh orangtuanya. Karena itu, kita sebagai orangtua juga harus bisa menjadi panutan bagi anak-anak kita. Lakukan langkah-langkah pencegahan dengan benar, seperti rajin mencuci tangan, memakai masker jika keluar rumah, segera mandi setelah pulang dari suatu tempat, dan rajin membersihkan barang atau tempat yang mungkin menjadi perantara virus.
Jangan lupa kesehatan diri sendiri
Jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan fisik dan mental kamu sendiri, sehingga anak-anak pun mendapatkan merasa aman di rumah walau situasi di luar tidak terlalu baik. Jika orangtua tenang, otomatis anak pun akan lebih merasa tenang dalam menghadapi situasi semacam ini.
Selain perlindungan fisik dan mental, pastikan kamu juga mempunyai perlindungan finansial. Dari program #SuperTogether by Super You, kamu bisa mendapatkan perlindungan finansial berupa asuransi GRATIS. Program ini meng-cover pertanggungan risiko terdiagnosa positif Covid-19 (senilai Rp3.000.000) dan pertanggungan risiko kecelakaan (senilai Rp5.000.000).
Cara pendaftarannya juga gampang banget! Kamu tinggal klik link disini, isi data diri kamu, dan menunggu tim Super You untuk mengirimkan e-sertifikat yang menyatakan kamu sudah terlindungi oleh program #SuperTogether.
Kalau misalnya masih penasaran atau bingung, kamu bisa cek informasinya di sini. Jangan lupa lho, program sosial ini gak bisa berdiri sendiri. Pastikan kamu #ShareBiarSuper, jadilah berkah Ramadhan bagi orang-orang di sekitar kamu! Biar kita semua bisa #SuperTogether.
ipung.net says
terima kasih banyak tips artikel ini mbak.. penting banget emang menjaga kesehatan anak saat pandemi ini.. semoga anak anak sehat semua