Beberapa waktu lalu, ada seorang sahabat yang bertanya kepada saya tentang hal-hal apa saja yang saya persiapkan menjelang persalinan. Mendapat pertanyaan tersebut saya kembali merefresh kembali ingatan 17 bulan silam, saat putri saya Naqiya masih berusia 8 bulan dalam kandungan. Waktu itu, dokter kandungan langsung mengingatkan saya untuk segera memutuskan hendak bersalin dimana dan segera mendaftar BPJS Kesehatan untuk saya dan bayi. Begitu juga dengan mamak, beliau tak pernah bosan mengajak saya untuk segera mempersiapkan perlengkapan bayi baru lahir dan saya sendiri saat bersalin nanti.
Saya pun mengikuti semua saran dokter dan mamak tentang hal-hal yang harus saya persiapkan menjelang persalinan. Berikut saya rangkumkan apa saja yang saya persiapkan sambil menanti putri saya lahir ke dunia.
- Mendaftar BPJS Kesehatan
Dulu, waktu masih kuliah saya memiliki Asuransi Kesehatan (Askes) milik orang tua yang berprofesi sebagai PNS. Tapi setelah lulus kuliah dan menikah, asuransi tersebut tidak dapat digunakan lagi. Walhasil, saya pun mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan begitu juga dengan bayi di dalam kandungan. Karena berstatus sebagai peserta mandiri, maka bayi dalam kandungan pun bisa didaftarkan dengan menggunakan nomor kartu keluarga (KK). Tujuannya sih, agar kalau terjadi apa-apa, misalnya ibu operasi caesar atau bayi harus masuk NICU dll, biayanya bisa ditanggung oleh BPJS. Biaya bersalin itu tidak sedikit apalagi kalau harus operasi caesar, tetapi dengan menjadi peserta BPJS Kesehatan semuanya bisa ditanggung oleh BPJS dengan prinsip gotong royong.
- Tempat Bersalin/ Melahirkan
Karena terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, maka tempat bersalin yang saya pilih adalah fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerja sama dengan BPJS. Awalnya saya ingin bersalin secara normal dan memang menurut dokter kandungan saya bisa melahirkan normal. Tetapi ketika usia kandungan memasuki 38 minggu, saya mengalami ketuban pecah dini dan persalinan yang tidak maju. Walhasil, saya harus melahirkan secara sectio caesaria di rumah sakit.
- Menyiapkan Perlengkapan Bayi
Untuk perlengkapan bayi, mamaklah referensi saya. Ya, ini adalah persalinan pertama saya dan saya masih sangat awam tentang apa saja yang harus saya siapkan. Mamak menyarankan agar saya mempersiapkan semua keperluan bayi di dalam satu tas khusus sehingga ketika saya harus bersalin nantinya, tas tersebut tinggal diambil. Nah, isi tas bayi tersebut adalah;
- Popok kain dan popok sekali pakai ukuran newborn satu pack
- Baju, celana, dan topi bayi setengah lusin
- Kaos kaki, sarung tangan, setengah lusin
- Selimut, handuk, dan kain bedung
Selain tas yang berisi popok, pakaian, dan selimut bayi, saya juga mempersiapkan kasur dan bantal, kelambu, gendongan bayi, bedak, minyak telon, dan perlengkapan mandi. Tas dan perlengkapan lainnya diletakkan pada satu tempat untuk memudahkan saat kita menuju tempat bersalin nanti. Kalaupun harus meminta tolong orang lain untuk mengambil, maka dengan mudah kita memberi tahu dimana perlengkapan tersebut bisa diambil.
- Menyiapkan Perlengkapan Ibu
Selain perlengkapan bayi, perlengkapan ibu pun wajib disiapkan. Ingat, melahirkan adalah proses yang serba mendadak. Jadi, lebih baik persiapkan semuanya jauh-jauh hari. Masih berguru pada mamak tentang apa saja yang harus saya siapkan untuk kebutuhan saya sendiri saat melahirkan. Saat belanja, mamak mengajak saya ke toko yang memang menjual perlengkapan ibu dan bayi karena bisa dibayangkan sendiri bagaimana lelahnya ibu hamil kalau harus mondar mandir ke beberapa toko untuk membeli perlengkapan melahirkan. Sama seperti bayi yang memiliki tas khusus, untuk ibu juga ada tas khusus yang isinya;
- Baju tidur (3 pasang) yang ada kancing depan untuk memudahkan saat menyusui dan baju pulang yang ada kancing depan juga (baju busui)
- Pakaian dalam dan bra khusus ibu menyusui (3 pcs)
- Pompa ASI
- Gurita/korset
- Pembalut khusus ibu melahirkan 1 pack
- Kain sarung (2 lembar)
- Peralatan mandi dan make up
Selain 4 hal di atas, seorang ibu yang akan bersalin juga harus mempersiapkan dirinya sendiri seperti persiapan mental. Melahirkan tidak hanya sekedar mengeluarkan bayi dari dalam kandungan ke dunia tetapi banyak sekali proses lain yang harus dilalui. Contohnya saat menanti hari-hari bersalin yang bikin deg-degan, nyeri setelah bersalin baik secara normal ataupun SC, dan saat-saat menyusui. Peran suami dan keluarga sangat penting saat menanti hari-hari menjelang persalinan.
Ketika usia kehamilan saya memasuki 9 bulan, suami yang saat itu sedang melanjutkan studi di luar negeri sengaja mengambil cuti agar bisa menemani saya saat bersalin nanti. Setiap pagi, ia mengajak saya jalan-jalan agar memudahkan proses persalinan. Begitu juga dengan mamak dan ibu mertua, mereka mengajari saya banyak hal tentang bagaimana cara menjadi ibu. Sering juga saya bertanya pada teman-teman tentang pengalaman mereka saat bersalin dan menyusui. Dan semua itu sangat bermanfaat bagi saya.
Itulah hal-hal yang saya persiapkan menjelang persalinan. Bagaimana dengan teman-teman? Apa saja yang teman-teman persiapkan saat menanti si buah hati lahir ke dunia ini? Ditunggu sharingnya ya. Ada marchendise menarik untuk 1 orang komentator yang beruntung.
khairiah says
wah pas sekali memang lagi nyiapin untuk persalinan yang tinggal 2 bulan lagi, dan mulai lupa apa aja yg kudu siapain apa karena terakhir hamil 4 tahun yang lalu
Liza Fathia says
Waah… lagi mau lahiran juga kakak? Selamat
khairiah says
oya satu lagi persiapan nama bayi buat kartu keluarga dan memudahkan rembes biaya persalinan, serta nyiapin kakak dan abangnya agar nanti sayang adiknya,
Liza Fathia says
Nah, betul banget kak hari, nama
ernawati Lilys says
Infonya detail sekali. Memang persiapan melahirkan harus matang dan direncanakan. Karena hari lahir bayi bisa berubah tidak sesuai HPL. Makasi Kak Liza infonya sangat bermanfaat.
Liza Fathia says
benar banget mbak erna, karena ketika udah sampai hpl dan udah mulai kontraksi, kita ga sempat mikir itu lagi
Anisa AE says
Kurang 2 minggu lagi lahiran, artikelnya sangat membantu. Alhamdulillah kemarin udah ngurus BPJS calon bayi.
Tinggal nyicil beli peralatan dan kebutuhan ibu dan balita. Soalnya apa-apa sendiri, gak ada yang bantuin.
Senang seandainya suami saya juga seperti suaminya mbak. 🙂
Liza Fathia says
tetap sabar ya mbak nsisa dan semangaat
Jiah Al Jafara says
Bawa make up juga??? Woh okeh
Liza Fathia says
iya dong jiah…. biar teuteup cantik
ruli retno says
Wahh bulan depan aku insyaAllah lahiran.. Itu baju putih baby di infografis keren bangettt
Liza Fathia says
Ayoo beli heheheh
Liza Fathia says
hihihhih… anakku mah masih keciiil
turiscantik says
Infonya lengkap banget pas buat yang lagi persiapan melahirkan
Liza Fathia says
trims mbak
leeviahan.com says
wahh makasih banget sharenya mba, kebetulan banget nih aku lagi hamil ya walaupun masih nunggu beberapa bulan lagi sih lahirannya, tapi aku bookmark ya buat nanti inget”balik baca lagi hehe 😀
Liza Fathia says
Sipp selamat menikmati kehamilan ya mba
Juhdi Al Farhan says
yay, jadi ngerti dikit-dikit buat periapan persalinan
Elisabeth Murni says
Baca ini jadi ingat 14 bulan lalu saat sibuk-sibuknya persiapan menunggu kelahiran anak pertama mbak. Selain hal-hal yang ditulis di atas, hal lain yang saya persiapkan adalah pijat payudara supaya asi bisa lancar sejak hari pertama mbak. Banyak baca informasi itu, lihat tutorial di youtube, dan pijat sendiri. Pokoknya melakukan semua yang terbaik demi buah hari 🙂
Liza Fathia says
Bener banget mbak.pijat payudara juga diperlukan
susi says
wah, harus disiapkan segera nih
Liza Fathia says
Iya, ayo kita siapkan
Orin says
Wah lengkap banget nih Mak Liza *jempol*
Liza Fathia says
pastinya mbak orin, semoga bermanfaat untuk yang sedang mempersiapkan persalinan
Roosvansia Sipahutar says
Banyak juga yang harus dipersiapkan ya mba. Oia, makeup penting hihihihiih. Kadang pasca melahirkan banyak yang dateng (seharusnya sih jangan dulu ya biar mama bisa istirahat apalagi klo yg sesar huhuhuhu), jadi harus ttp kece hihihihi. Nice share mba.
Liza Fathia says
pastinya mbak roos, make up tetap harus dibawa