• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Aceh / Dari Labu Jadilah Timphan, Kudapan Lezat Khas Aceh

September 6, 2014

Dari Labu Jadilah Timphan, Kudapan Lezat Khas Aceh

IMG_0968.JPG

Timphan, kudapan lezat khas Aceh

Omong-omong tentang timphan, pasti yang ngakunya orang Aceh atau pernah bertandang ke Serambi Mekah, tahu dan pernah merasakan manis-legitnya kuliner ini. Yup! Kue yang dibungkus dengan daun pisang muda dan berbahan utama tepung ketan adalah salah satu makanan tradisional Aceh yang kerap disajikan di Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Tapi jangan salah, kue manis ini juga menjadi hidangan saat kenduri seperti syukuran atau pesta perkawinan. Kudapan lezat ini bisa didapatkan pula di toko-toko kue atau warung kopi yang ada di Aceh. Well, tidak lengkap rasanya kalau ke Aceh tetapi belum mencicipi kue berbalutkan daun pisang ini.

Selain berbahan dasar tepung beras ketan, timphan juga kadang dicampur dengan labu tanah, pisang, singkong, atau durian. Nah, kebetulan sekali labu tanah di samping rumah saya di kampung sudah siap untuk dipanen, maka saya pun mengajak mamak untuk membuat timphan. Tidak ada hajatan apa-apa memang saat itu, bumilnya lagi kepingin mencicipi timphan saja 🙂

And those are the pumpkins. Which one do want?

IMG_0758.JPG

Labu tanah yang menyerupai buah pear. Sudah matang dan siap dipanen

IMG_0734.JPG

Labu bentuk petak yang juga telah siap untuk dipanen

Labu hasil kebun sendiri tersebut bertekstur sangat licin dan berwarna orange. Setelah dikupas bersih, daging buah yang kerap dijadikan ikon pesta halloween itu saya rebus dengan menggunakan santan. Atas instruksi mamak, tak lupa saya menambahkan daun pandan, sedikit garam dan beberapa sendok gula agar terasa gurih dan manis. Setelah empuk dan dingin, labu plus santan dicampur dengan tepung.

IMG_0727.JPG

Kolak labu yang akan dicampur dengan tepung ketan untuk membuat timphan

Tepung yang digunakan adalah tepung yang ditumbuk sendiri dari beras ketan Tangse. Sebenarnya bisa juga menggunakan tepung kemasan yang dijual di pasar, tetapi rasanya sedikit berbeda. Tepung ketan hasil olahan sendiri akan menghasilkan timphan yang lebih lembut sedangkan kalau menggunakan tepung yang dijual di pasar, timphan ya kadang agak sedikit keras. Kalau ada yang original, untuk apa memakai hasil pabrikan, betul?

Setelah adonan menyatu, barulah timphan siap dicetak di atas daun muda yang sebelumnya telah diolesi minyak agar tidak lengket. Untuk isinya, saya lebih suka srikaya dibandingkan kelapa. Srikaya itu terbuat dari gula dan telur ayam. Agar rasanya lebih gurih dan wangi, jangan lupa untuk menambahkan kayu manis, lawang kleng, dan daun pandan.

Srikaya yang terbuat dari telur, gula, santan, dan tepung. Tak lupa juga ditambahkan daun pandan, kulit manis, dan lawang kleng agar rasanya lebih gurih dan wangi

Srikaya yang terbuat dari telur, gula, santan, dan tepung. Tak lupa juga ditambahkan daun pandan, kulit manis, dan lawang kleng agar rasanya lebih gurih dan wangi

Kulit timphan dicetak di atas daun muda yang telah diolesi minyak makan
Kulit timphan dicetak di atas daun muda yang telah diolesi minyak makan
Letakkan satu sendok srikaya di atas kulit timphan lalu dibungkus
Letakkan satu sendok srikaya di atas kulit timphan lalu dibungkus

Timphan mentah kemudian dikukus selama setengah jam. Jangan sampai kelamaan saat mengukus karena bisa membuat air kukusan naik dan menjadikan timphan melumer. Oleh karena itu, pastikan waktunya benar-benar pas.

Dan, inilah timphan labu hasil olahan saya dengan bantuan mamak tentunya 🙂

Timphan yang telah dibungkus dengan daun pisang dan siap untuk dikukus

Timphan yang telah dibungkus dengan daun pisang dan siap untuk dikukus

Timphan yang telah dikukus dan siap untuk disantap

Timphan yang telah dikukus dan siap untuk disantap

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Aceh, Feature, Kuliner, PhotoBlog Tagged With: cara membuat timphan, kue tradisional Aceh, sejarah timphan, srikaya, Timphan

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Makmur Dimila says

    September 7, 2014 at 9:23 PM

    Nyammiii,saya suka sekali kudapan khas Aceh ini. 😀

    Reply
  2. Fardelyn Hacky says

    September 8, 2014 at 12:33 AM

    kalo orang Aceh selatan bilangnya lapek 😀

    Reply
  3. Clara Ingewati says

    September 8, 2014 at 10:49 AM

    ngileerrrr liatnya 😀

    Reply
  4. Lidya says

    September 8, 2014 at 7:37 PM

    aduh bikin lapar aja nih mbak 🙂

    Reply
  5. MS says

    September 9, 2014 at 12:32 PM

    aku doyaaan timphan…., rasanya legit dan daun pisang mudanya itu makin bikin tambah cantik penampilannya
    timphan makin lezat dengan bahan segar langsung dari halaman sendiri ya..

    Reply
  6. Melilea Indonesia says

    September 10, 2014 at 9:34 PM

    wah,,ngeliat nya jadi ngiler,,,,kirim-kirim ke jakarta donk,,jadi pengen coba.

    Reply
  7. Idah Ceris says

    September 10, 2014 at 10:06 PM

    Senangnya, tumbuh disamping rumah saja bisa sampai sesubur itu ya, Kak.
    Belum pernah nyoba buat. Tapi, pernah nyicip labu kukus. 😀

    Reply
  8. cintakamuaa says

    March 21, 2015 at 6:07 AM

    itu buah labu jenis apa ya?

    Reply

Trackbacks

  1. Timphan, Kudapan Lezat Khas Aceh | The Aceh MailThe Aceh Mail says:
    October 7, 2014 at 7:25 PM

    […] Baca selengkapnya… […]

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

 

Loading Comments...
 

    %d