Salah seorang teman saya yang kini berstatus new mom alias ibu muda, bertanya kepada saya, “Biasanya kalau belanja baju untuk Naqiya, beli dimana?” Saya pun langsung menjawab, “Ada yang beli di pasar, ada yang online. Tapi kebanyakan belinya online.”
Mereka masih tidak percaya kalau pakaian putri saya itu hasil dari online shopping emaknya. “Bagus-bagus, ya? Harganya gimana? Pasti mahal, belum lagi ongkos kirimnya.” Mendengar pertanyaan itu, spontan saya berujar dalam hati, belum tahu dia tips dan triks emak Naqiya.
“Enggak, kok. Murmer alias murah meriah. Daster yang dipake Naqiya sehari-hari cuma lima belas ribu per lembar. Beli di atas tiga diskon jadi dua belas ribu. Kalau setelan engga sampai tujuh puluh ribu.” Jelas saya dengan bangga.
“Itu kan belum termasuk ongkos kirim. Apalagi ke Abdya, pasti mahal kan ongkosnya? Ujung-ujungnya sama aja harganya dengan yang di pasar.” Protes teman saya.
Duh, ini teman mau nanya atau mau protes sih? Tadi nanya saya beli baju anak di mana, sekarang setelah dijelasin, malah enggak terima.
“Kalau untuk ongkos kirim ada triknya juga. Kalau barangnya ringan, enggak sampe sekiloan, saya pilih jasa pengiriman PT Pos Indonesia karena perhitungan berat barang pergram. Tapi kalau sekiloan gitu, saya pakai JNE atau TIKI.”
“Bisa dipercaya enggak?”
Ini orang banyak banget nanyanya. Mau tahu aja tau mau tahu banget sih?
“Nah, buktinya Naqiya udah pakai bajunya, kan? Kalau enggak sampai atau penjualnya bohong, pasti saya kapok belanja online.”
“Tapi banyakkan yang tertipu gara-gara gelanja online? Barangnya jelek lah, enggak seusia denganharga, enggak dikirim…”
Duh ini orang, tadi nanyanya beli dimana, udah dijawab makin panjang aja pertanyaannya.
“Gini lho, say. Kalau belanja online itu disitus yang terpercaya. Jangan disitus yang enggak jelas pemiliknya siapa. Kalau aku, seringnya belanja di situs e commercee gitu. Semacam mall online. Di situ banyak penjual yang berkumpul, jadi kita bisa bandingin harga dan punya banyak pilihan. Terus, kita bisa lihat juga bagaimana rating toko itu dari jumlah pembelian, testimoni pembeli, dan respon mereka terhadap pembeli seperti bisa tidak barangnya dikembalikan jika rusak atau tidak sesuai. Gitu…”
Teman saya itu pun mengangguk pasti. Sepertinya mulai paham dengan penjelasanku.
“Eh, nanti beli baju lebaran untuk anak dimana? Ajak-ajak aku lah,” pintanya.
Nah lho, tadi protes, sekarang mau ikutan. No problemo. Sepertinya teman saya mulai mendapat pencerahan.
“Kamu bisa cari baju lebaran di sini, di situs e commercee seperti mataharimall.com. Kalau mau bareng aku juga boleh, biar irit ongkir.”
Dan teman saya pun mulai membuka situs belanja online yang saya rekomendasikan dan mempraktekkan tips yang saya berikan. Eits, kalau tabungan di rekeningmu menipis, jangan salahkan saya ya. Selamat berbelanja.
eda says
kalo baju anak, aku masih mikir mba kalo beli onlen. soalnya anakku ukurannya susah2 gampang.. tinggi, tapi badannya ramping. kalo baju aku, sering pake banget 😀
Liza Fathia says
kalo tinggal di kota n dekat mall akupun demikian mbak eda, tapi klo di gunung? hihihihi
winnymarlina says
aku suka beli langsung kak krna pernah kejadian beli online tp gk cocok ama ekpektasi 😀
Liza Fathia says
aku pernah juga ga cocok, tapi belum kapok beli online. heheheh
Komunitas Tanya Jawab Online says
kalau saya untuk pakaian lebih suka beli langsung karena kelihatan barangnya dan ga perlu nunggu.
cumilebay.com says
Ternyata pilih pengiriman ada trik nya juga yaaa, kalo gw mah mana yg buka aja dan deket ama rumah
Liza Fathia says
iya dong kak cumi, emak2 harus memikirkan sesuatu secara detail 🙂
labolabo says
Haha..keren!
Liza Fathia says
Iya mbak airaa…tapi themenya grstis kok kalo pake hosting sendiri
ILYAS AFSOH says
kalau belanja online mending di situs yang sudah terjamin aman menurut kebanyakan orang .
Motivator Semarang