Ini adalah kali pertama saya bertandang Penang. Pasti penasaran kan ngapain saya ke negara bagian Malaysia yang dulu disebut dengan Pulau Pinang? Mau berobat? Ya, Penang memang terkenal dengan rumah sakit dan kecanggihan teknologi kedokterannya sehingga banyak warga Indonesia termasuk orang Aceh memilihnya sebagai tempat wisata medis. Namun, kedatangan saya kali ini bukanlah untuk berobat ke Penang, melainkan hanya transit sehari untuk penerbangan berikutnya ke Berlin, Jerman.
Pagi itu, Pesawat Firefly ATR72-500 yang terbang dari Penang baru saja mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Kami, calon penumpang yang akan menuju ke Penang diminta untuk menunggu penumpang dan barang bawaaannya diturunkan di bandara. Setelah pesawat kosong, baru kami dipersilakan untuk memasuki pesawat. Cuaca sangat bersahabat waktu itu dan bandara yang berkode BTJ ini lebih ramai dari biasanya.
Dari dalam garbatara saya bisa melihat ada 4 pesawat yang sedang parkir untuk menurun-naikkan penumpang pada saat bersamaan. Ada Garuda Indonesia yang baru tiba dan akan terbang lagi ke Jakarta, pesawat Lion dan Citilink yang baru tiba dari Medan, dan tentunya pesawat Firefly yang akan terbang ke Penang.
Sambil berjalan menuju pesawat, saya bertanya ke petugas wanita yang sedang mengatur arah jalan penumpang.
“Kok hana rame, Kak?” (Kenapa (penumpangnya) tidak ramai, Kak?)
“Hari Jumat memang enggak rame kesana, Bang. Firefly dari Penang ke Aceh baru rame. Kan orang pulang berobat,” katanya singkat tapi cukup jelas. Jelas bahwa penumpang Firefly dari Banda Aceh ke Penang ini umumnya warga Aceh yang berobat di sana.
Saat mau masuk ke dalam pesawat, saya berpas-pasan dengan beberapa penumpang yang didorong dengan kursi roda. Penumpang tersebut pasti hendak berobat di rumah sakit terbaik Penang, batin saya. Setelah masuk ke pesawat, saya pun menghitung jumlah penumpang, dari sekitar 50 kursi yang tersedia di pesawat baling-baling ini, hanya diduduki oleh 20 orang saja. Dari wajah dan cara mereka berbicara, saya langsung bisa menebak kalau mereka umumnya adalah orang Malaysia yang melancong ke Aceh, sedangkan orang Aceh hanya beberapa orang saja.
Masuk ke dalam pesawat, saya menuju ke kursi nomor 7A. Lumayan di depan, walau dekat sekali dengan baling-baling. Di samping saya kursinya kosong, begitu juga di depan dan sebelah kanan saya. Pesawat lepas landas dengan nyaman, jauh lebih nyaman dari biasanya, ketakutan saya akan scary moment saat take off hilang begitu saja, berganti dengan pemandangan indah dari atas pesawat.
Di dalam pesawat, saya mulai mereka-reka dengan kebiasaan orang Indonesia yang berobat keluar negeri, khususnya Singapura atau Malaysia. Saya teringat dengan penelitian seorang teman beberapa tahun silam tentang health seeking behavior-nya warga Aceh, yang memang dari dulu cukup suka “jak meu ubat” ke Malaya. Saat ini, cara berobat ke Penang pun semakin mudah dengan hadirnya perwakilan online seperti Wisata Medis. Kita tinggal membuat janji dengan perwakilan tersebut, dan segala urusan temu janji akan diatur oleh mereka.
Berikut ini adalah beberapa alasan orang Aceh terutama keluarga dan teman-teman saya senang berobat di rumah sakit di Penang dan RS lain di negeri jiran:
Berobat sambil jalan-jalan
“Ngapain sih berobat ke Penang?” tanya saya kepada seorang teman yang baru pulang dari Penang. Ia pun menjelaskan bahwa tujuannya ke Penang ada dua: berobat di rumah sakit terbaik di Penang dan traveling. Setelah mendapatkan pemeriksaan, ia bisa merefresh otaknya sambil menelusuri destinasi wisata yang ada di wilayah yang dijuluki sebagai Mutiara dari Timur itu. Penang memang terkenal dengan pemandangan alam dan budayanya. Situs wisata di Penang juga telah terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO pada tahun 2008.
Selain bisa melihat keindahan alam Penang, ia juga bisa menikmati lezatnya kuliner yang ada di sana. Jajanan kaki lima di Penang tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Perpaduan masakan dari berbagai etnis seperti Melayu, Cina, dan India membuat makanan di Penang ini sangat cocok untuk lidah orang Aceh. Jadi, setelah berobat dan jalan-jalan, pikiran menjadi lebih segar dan rasa sakit pun perlahan hilang.
Memang, biaya berobat di Penang itu tidak jauh berbeda dengan di tanah air dan bahkan kadang lebih murah. Namun, jika dikalkulasikan dari biaya transportasi, penginapan, pemeriksaan dan pengobatan selama di rumah sakit, kita harus mengeluarkan sejumlah rupiah yang tidak sedikit. Meskipun demikian, ketika pelayanan yang kita dapatkan memuaskan plus kita bisa berwisata dan kulineran, rasanya tidak masalah kalau harus merongoh kocek lebih dalam.
Kualitas Pelayanan yang Memuaskan
Teman saya, Citra Rahman pernah bercerita kalau ia pernah berobat di Rumah Sakit Lam Wah Ee, Penang. Menurutnya dibandingkan dengan RS lain di negara bagian Malaysia ini, Lam Wah Ee adalah RS yang paling murah tapi pelayanannya sangat memuaskan. Dokter dan staff rumah sakit sangat ramah dan profesional.
“Yang murah saja kualitas pelayanannya bagus, apalagi kalau berobat di RS yang mahal”. Ia juga mengatakan bahwa ayah temannya juga pernah berobat di RS Gleneagels yang harga berobatnya lebih mahal. Dan, tentunya kualitasnya sangat bagus.
Diagnosis Cepat, Tepat, dan Akurat
Alasan lain yang membuat orang Aceh suka berobat di Penang dan wilayah lain di Malaysia adalah kecepatan dan ketepatan diagnosis yang ditegakkan oleh dokter. Ayu Ulya yang keluarganya pernah berobat di RS di Penang mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan di sana sangat komprehensif. Sebelum memutuskan si pasien menderita suatu penyakit, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang dengan peralatan kedokteran yang canggih. Bahkan, jika ada penyakit yang belum diketahui oleh dokter tersebut, maka tanpa gengsi sang dokter akan mengonsultasikannya ke sejawatnya yang lain.
Pilihan yang Tepat untuk Medical Check Up
Kecanggihan peralatan medis di RS yang ada di Penang juga menjadi alasan orang Aceh menjadikannya sebagai tempat untuk melakukan medical check up. Tidak mengeherankan ketika saya berpas-pasan dengan seorang warga Aceh di Penang dan menanyakan alasannya ke Penang, ia menjawab mau check up kesehatannya saja.
Mencari Second Opinion
Tidak dipungkiri, perbedaan diagnosa antara satu dokter dan dokter yang lain adalah lumrah dalam dunia kedokteran. Namun, jika itu menyangkut dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan dan mengancam nyawa, sebagai pasien kita berhak untuk mencari pendapat kedua dari dokter ahli. Selain yang saya tuliskan di atas, mencari pendapat kedua dari dokter ahli yang ada di rumah sakit di Penang juga menjadi tujuan orang Aceh berobat ke Penang.
Kebetulan saya memiliki pengalaman pribadi dalam mencari second opinion kepada radiologist yang ada di rumah sakit di Penang. Waktu itu, ibu (nyanyak. red) saya sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit di Banda Aceh. Jujur, waktu itu, saya masih kurang puas dengan informasi yang diberikan pihak rumah sakit terkait dengan penyakit nyanyak. Memang, nyanyak pulang dari RS dalam keadaan sembuh tapi sampai kini kami belum pernah diberitahu apa diagnosa penyakit beliau.
Ada dokter yang mengatakan bahwa beliau didiagnosis suspek stroke ringan, tapi itu saya dengar saat komunikasi antar mereka saat visite, sedangkan penjelasan langsung, baik ke nyanyak atau ke kami belum pernah diberikan. Saat kontrol ulang pun nyanyak hanya diperiksa dan berikan obat, tanpa pernah dijelaskan apa nama diagnosanya dan apa pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosa tersebut. Karena sistem menerima ini sudah semacam budaya, jadinya saya terpaksa menerima saja.
Penasaran dengan apa sebenarnya diagnosis ibu saya, saya pun menghubungi Wisata Medis, sebuah perwakilan wisata medis di Penang. Wisata Medis menyediakan jasa untuk mendapatkan second opinion dari masalah kesehatan yang kita alami. Selain itu, Wisata Medis juga memberikan jasa konsultasi tentang akomodasi saat melakukan pemeriksaan dan pengobatan di jaringan rumah sakit mereka yang ada di Penang.
Saya cukup mengisi formulir yang tersedia di situs Wisata Medis dan langsung membayar online untuk konsultasi pendapat kedua ini. Ketika saya memberi tahu bahwa ibu saya pernah dirawat karena stroke, mereka meminta saya untuk mengirimkan hasil CT-Scan saat pertama kali masuk dan saat pulang dari RS.
Beberapa informasi lain juga ditanyakan seperti riwayat penyakit dahulu, penyakit lain, konsumsi obat saat ini, dan juga catatan hasil pemeriksaan laboratorium yang masih kami simpan. Data-data tersebut kemudian diperiksa oleh tim dokter mereka. Dokter yang menjadi second opinion kami saat itu adalah dr. Shimada, radiologist dari Jepang yang mengelola perusahaan jasa interpretasi jarak jauh.
Nah, setelah dr. Shimada membaca hasil CT Scan tersebut, saya pun dihubungi oleh pihak Wisata Medis dan dijelaskan tentang kondisi ibu saya dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, pihak Wisata Medis juga mengirimkan salinan penjelasan dari dokter yang menjadi second opinion tersebut ke email saya.
Dr. Shimada merupakan seorang radiologist dari Jepang yang berpengalaman mengendalikan 6,000 kasus sebulan dengan kolaborasi teguh dengan 200 institusi medis di sana. Beliau adalah dokter utama yang mengendalikan Second Opinion.
Dokter tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan hasil CT Scan, ada beberapa kemungkinan penyakit yang diderita oleh mertua saya, pertama adalah seperti yang dibicarakan oleh dokter di Banda Aceh, yaitu beliau mengalami strok ringan. Hal tersebut disimpulkan berdasarkan adanya sedikit gumpalan darah (hemoragik) di bagian otak kecil.
Selain dugaan stroke, tim dokter ini juga menduga kalau gumpalan tersebut adalah tumor, sehingga untuk memastikan hal tersebut, mereka menyarankan kami untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan tumor marker, rontgen dada, dan scan colon. Pemeriksaan tumor marker dilakukan untuk memastikan apakah kumpalan tersebut adalah tumor atau darah, sedangkan rontgen dada dan scan colon bertujuan untuk melihat, jika memang itu tumor, apakah sudah bermetastase atau menyebar ke bagian tubuh lain.
Untuk pemeriksaan penunjang tersebut bisa dilakukan di rumah sakit terbaik di Penang dan jika bersedia pihak Wisata Medis akan mengatur akomodasi kami saat berkunjung ke sana. Namun, jika pemeriksaan tersebut bisa dilakukan di rumah sakit di Indonesia, maka tidak masalah jika kami melakukannya di tanah air saja.
Menurut saya, layanan second opinion ini sangat membantu terutama bagi orang-orang yang tidak memiliki waktu ke Penang. Selain itu, biayanya juga bisa lebih murah apalagi kalau kita memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS Kesehatan. Kita bisa melakukan pemeriksaan di rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan jika penjelasan dokter di tanah air masih belum jelas, kita bisa meminta pendapat kedua dari dokter lain lewat Wisata Medis.
Sempena peluncuran situsnya, Wisata Medis menawarkan layanan second opinion secara gratis. Nah, untuk mengatahui update terbaru tentang campaign pendapat kedua ini, Anda bisa berkunjung laman facebooknya di sini (www.facebook.com/wisatamedispenang) Dan jika Anda mau mencoba layanan yang ditawarkan, silakan isi formulirnya di sini (http://www.mymedical-tourism.com/appointment.php?type=2)
Cara kontak Wisata Medis:
Website/situs: www.mymedical-tourism.com
Telepon/WhatsApp: http://www.wasap.my/+60176685123/Halo
Facebook: Wisata Medis (www.facebook.com/wisatamedispenang)
Instagram: Wisata Medis (www.instagram.com/mymedical_tourism)
Sehari berada di Penang dan mengeskplorasi kotanya membuat saya bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa tidak salah jika banyak masyarakat Aceh dan Indonesia umumnya memilih Penang sebagai tempat wisata medis. Penyakit-penyakit ringan yang lebih sering disebabkan karena psikosomatis bisa langsung berkurang ketika melihat betapa ramahnya staf dan dokter di rumah sakit dan betapa indah dan tertata rapi wilayah ini. | (Liza-Fathia.com)
situnis says
wee, hayeu kali wet2 sabee.
Liza Fathia says
nyan, na jampok lewat
Mollyta says
Orang Aceh dan juga sebagian besar orang Medan sini memang lebih suka berobat ke Penang. Rata-rata pada bilang pelayanan di sana lebih baik. Dokternya juga ramah-kamah dan kredibel. Diagnosanya juga akurat menurutku. Dulu almarhum Papa juga pernah operasi katarak di Penang. Adikku juga rutin check up ke sana. Biar sekalian bisa jalan-jalan kan, Liza?.
Liza Fathia says
iya, selain karena pelayanan yang memuaskan, kita bisa sekalian jalan2
Lenny Diary says
Gak cuma orang aceh aja deh, semua orang Indonesia juga kalau mau berobat salah satu pilihannya emang ke penang hehe
Liza Fathia says
iya ya, Indonesia bagian barat banyak yang berobat ke penang.
Rhoshandhayani KT says
wuaaaah, aku baru tau kalau ada wisatamedis. kukira, nggak ada, atau bahkan nggak pernah ada.
ternyata memang perlu juga ya, orang yang sakit, butuh pemulihan lewat travelling. penyembuhan diri secara alami. tersugesti dengan baik.
nanti kurekomendasikan buat teman2, yang pengen berobat tapi pengen seneng2 juga, hehe
Liza Fathia says
Yup, beberapa negara seperti malaysia dan Thailand memang lagi semangat2nya mengembangkan konsep wisata medis ini
amanda says
iya banyak juga orang Indonesia yang berobat ke penang.. karna orang yg sedang sakit butuh juga traveling ya. bisa juga saat masa pemulihan sama berwisata. makasih rekomendasinyaa.
Liza Fathia says
iya mbak manda, konsep wisata medis ini memang menarik
Tomi Purba says
Sepertinya bukan hanya orang aceh mba yg suka berobat ke Penang mba tapi orang Medan.. soalnya hampir keluarga besar klo ada yg sakit swlalu dibawa ke Penang. Mungkin Wisata Medis juga perlu dicoba jika kelak ada saudara sakit mba
Liza Fathia says
iya benar bang Tomi, orang Medan juga kalau mau berobat pasti ke Penang makanya dibuka cabangnya di Medan
unggulcenter says
hmmm profesionalisme ini ya yang patut kita tiru.. kalau di Indonesia kan kalau murah ya harus siap juga layanannya ga optimal.
Liza Fathia says
Yup, kadang karena menggunakan asuransi milik Pemerintah, pelayanan pun jadi kurang memuaskan
tukangjalanjajan says
Yap… kalau dipenang rumah sakitnya lengkap dengan spesialisasi yang banyak. selain itu juga, penang gencar mempromosikan wisata medis. jadi selain mengantarkan sisakit, pengantar juga bisa menikmati Penang dan juga tak terlalu jauh dari aceh
Liza Fathia says
benar banget baang Dodon
ulya says
Syukurlah ada banyak pilihan berobat dengan segala kelebihannya. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan
Liza Fathia says
amiin ya Rabb. mnecegah memang lebih baik dari mengobati ya
William Giovanni says
Cukup sering mendengar nama Penang disebut sebagai tempat favorit untuk berobat, selain itu bisa sambil berwisata. Sehingga proses penyembuhannya bisa berlangsung lebih cepat dengan menikmati wisata di Penang.
Liza Fathia says
Yup benar banget koh
rafirajogja says
Nyan ka gawat… Lagak that jak jak u maleysia.
Liza Fathia says
lagak peu galak?
Susindra says
Baru tahu ada wisata medis. Sempat membayangkan budgetnya.
Tapi kalau bicara budget memang kembali ke personalnya masing-masing ya.
teima kasih sharingnya Mbak
Liza Fathia says
Iya mbak susi, kalau ngomongin budget kembali ke pribadi masing2
Rani Yulianty says
Bibi saya pun tinggal di Aceh dan malah kena malpraktek saat operasi di RS sini, lalu dibawa berobat ke Penag, alhamdulillah semua keluhannya dapat ditangani secara medis dengan baik, kata bibi sih biaya berobat ke Penang dan di sini (baca:ind) sama mahalnya tapi kualitas pelayanan medisnya jauh lebih bagusdi Penang, jadi sedih deh kalau ingat itu
Liza Fathia says
Iya, kalau mau yang berbayar, sama saja mahalnya. CUma di negara kita udah ada BPJS,
Nurul Fitri Fatkhani says
Seandainya di Indonesia ada rumah sakit yang lengkap, nyaman dan pelayanan yang ramah, mungkin orang Indonesia tidak perlu jauh-jauh ke Penang ya…
Tapi kalau lihat keindahan Penang, sepertinya setiap orang suka berlibur di sana. Begitu pula dengan saya, ingin liburan saja, bukan untuk berobat hihihi
Liza Fathia says
Iya benar mbak Nurul, sebenarnya rumah sakit di Indonesia sudah bagus dalam segi pelayanan dan kecanggihan teknologi, tapi belum bisa menawarkan konsep wisata medis.
rumah oranye says
ternyata orang Aceh sering berobat ke sana ya, ga jauh beda dengan teman-teman di NTT, ingat cerita adik waktu tugas di sana. katanya teman-teman di sana kalau berobat lebih suka ke Malaysia
Liza Fathia says
iya mbak, lebih dekat kalau ke Jakarta. Terus ikatan orang Aceh dengan malaysia sangat dekat
lendyagasshi says
Kami dulu sempat ingin wisata medis ke Penang saat keluar diagnosis Bapak rahimahullah sakit.
Namun qodarulloh, beliau nya ingin di rawat di kota Surabaya saja.
Jadilah terkenang jika ada yang menuliskan kembali mengenai Penang.
Liza Fathia says
Allahumaghfirlahu…
ismyama says
Wah second opinionnya bermanfaat banget ya Mbak. Thanks infonya mau kubookmark nih. Pelayanannya memuaskan adalah salah satu hal yang dicari
Liza Fathia says
terima kasih atas apresiasinya mbak dian
April Hamsa says
Kalau denger Pennag kayaknya emang buat berobat plus jalan2 ya mbak.
Baru tau soal wisata medis….
Mungkin mereka sakit sebenarnya butuh refreshing krn itu gpp demi kesembuhan jauh2 ke Pennag ya…. TFS
Liza Fathia says
iya benar mbak April. Kadang baru sampe ke Penang, belum berobat, udah sembuh orangnya
Peri Hardiansyah says
Memang balik lagi ke pelayanan ya mbak, wajar sih, hehe. Toh, kita memang ingin mencari tempat pelayanan terbaik, harga nanti lah ya. hahaha
Liza Fathia says
iya, kalau punya rezeki lebih.pasti pelayanan yang menjadi pilihan
novaviolita says
Iya..didaerahku juga kalo keluar negri berobatnya di Malaysia..terdekat soalnya ya …kalo ke Tiongkok mahal n gak ngerti bahasa..he2
Karena masih rumpun Melayu pilihan terdekat ya Malaysia…ada juga yang ke Malaka…selain Penang ..
Liza Fathia says
bener mba, lebih dekat dan lebih murah jika dibandingkan dengan ke rs besar di indonesia
M says
Sering banget denger orangberobat ke Penang pas 2 taun lalu. Itu emang bagus banget fasilitas ny. Plus murah obat sama perawatannya
Liza Fathia says
fasilitasnya memang mumpuni mbak, terus bisa sekalian jalan2
Oky Maulana says
jadi ingat waktu gue ke melaka malaysia juga dibilang, lah ke melaka? mau berobat ya? gitu hahaha padahal mau jalan jalan aja.
Liza Fathia says
iya, malaka juga destinasi orang indonesia berobat
evrinasp says
Tapi kalau berobat ke Penang cukup lumayan menguras biaya karena biaya transportasinya yang lumayan juga, belum kalau mau jajan di sana hehe, ya itu pilihan masing-masing ya mbak, semoga di Indonesia ada yang sebagus Penang juga, pelayanannya tepat akurat
Liza Fathia says
kalau utk orang Aceh, dibanding ke Jakarta murah banget ke Penang kak Ev. sebenarnya di Indonesia udah bagus pelayanannya, tapi belum bisa untuk wisata medis. Imho
fainun says
Liburan keluarga sembari nemenin berobat ya kak jadinya. Abis cek-cek kesehatan bisa santai liburan 😀
Liza Fathia says
bener banget kak fainun
niee says
tapi emang masih jauh ya rumah sakit di Indonesia dengan Malaysia ini. Terutama untuk wilayah perbatasan kayak kita ya mbak.
Sama juga seperti di Pontianak tempat aku. Orang pontianak suka banget berobat di kuching Malaysia.
Liza Fathia says
yup, dibanding berobat ke ibu kota yang menghabiskan banyak biaya saat diperjalanan, murah banget ke Penang dan negara bagian lain di Malaysia
Rita Asmaraningsih says
RS di Penang memang terkenal baik layanannya shg banyak orang kita yg berobat ke sana.. Bahkan orang Palembang pun byk yg berobat ke Penang..
Liza Fathia says
lebih dekat dan tiket pesawatnya lebih murah juga ya mbak Rita
Tuty Queen says
boleh juga nih layanan wisata medis, memang kalau periksa kesehatan harus ada second opinion ya btw thanks infonya jadi tau mengenai wisata medis penang.
Liza Fathia says
yuk kak kita ke penang
Anggraeni Septi says
Wah baru tau ada wisata medis, dan second opinion yang tepat dan keren gt. Hmm semoga pelayanan didalam negeri bs sebaik di Penang, sehingga gak perlu jauh2 ke negeri orang. Tulisannya komplit mbak, semoga kita semua sehat selalu. Amin
Liza Fathia says
amiin. hope so mbak anggraeni, semoga pelayanan kesehatan di negara kita semakin baik
indah nuria says
medical tourism is really something ya Mba. Dan Penang memang cantik..
Liza Fathia says
yup, benar banget mbak Indah. sambil berobat bisa berwisata
ayanapunya says
beberapa tahun terakhir emang Penang ngehits banget jadi tujuan berobat orang-orang Indonesia. Apalagi sumatra juga dengan letaknya. lebih gampang pastinya mau ke sana
Liza Fathia says
kalau orang Aceh dan Medan, udah lama banget suka berobat ke Penang mbak.
Wahyu Blahe says
Saya, orang Medan, juga senang berobat ke Penang 😀
Liza Fathia says
kampung kita lebih dekat ke penang juga ya bang wahyu dibanding ke Jkt
rosihandayani says
Mau ke Penang tapi jalan2 saja dan tidak sakit. hehe