• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Advertise
  • Disclosure
  • Contact

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

  • ABOUT ME
  • Traveling
  • Advertorial
  • Kesehatan
  • Feature
  • Kuliner
You are here: Home / Kuliner / Ada Sambal Ganja di Warung Cut Mun

November 14, 2015

Ada Sambal Ganja di Warung Cut Mun

sambal ganja

Kalau pulang ke Banda Aceh, salah satu rutinitas yang hampir tidak pernah saya lewatkan adalah mencicipi aneka kuliner yang ada disana. Entah itu Mie Aceh, gulai sie kameng alias kari kambing, rujak, sambal ganja, dan bermacam makanan lain yang tidak ada di Aceh Barat Daya.

Baca Juga: Nikmati Citarasa Kari Khas Jepang di A&W Restoran

Seperti weekend beberapa waktu yang lalu, saya dan keluarga mencoba aneka hidangan yang ada di Warung Cut Mun yang terdapat di Lamnyong, Banda Aceh. Warung yang sajian utamanya adalah kari kambing khas Aceh Besar itu menjadi salah satu tempat favorit untuk mencicipi makanan khas Aceh.

Layaknya warung makan khas Aceh lain, ketika para pengunjung datang ke tempat tersebut, maka kami langsung mengambil posisi tempat duduk. Saya dan keluarga memilih meja yang dekat dengan sungai Lamnyong. Cuaca Banda Aceh yang panas sedikit sejuk dengan angin sepoi-sepoi dari sungai tersebut. Tanpa perlu menunggu lama, beragam makanan yang terdiri sambal udang, kuah pliek, ayam kampung yang digoreng denga daun pandan dan on teumurui (daun kari, red), udang lobster, kari kambing, dan tidak ketinggalan pula rujak khas Aceh.

Karena perut sudah keroncongan tanda sudah kelaparan, maka saya pun langsung menambahkan sepotong paha ayam goreng yang sangat gurih plus dedaunan yang digoreng bersamanya, kari kambing, dan sambal udang atau yang dikenal dengan sambal ganja. Awalnya saya sempat heran dengan analogi sambal udang dengan sambal ganja, dimana persamaannya coba?

Sambal udang sendiri terbuat dari udang ebi, bawang merah, cabe rawit, belimbing wuluh, sedikit garam, dan daun jeruk yang dirajang halus. Semua bahan dan bumbu itu diulek kasar sehingga menghasilkan citarasa yang sangat lezat. Kalau di rumah, saya cukup makan sambal dengan nasi panas, tidak perlu lauk lainnya. Kelezatannya memang bikin ketagihan. Mungkin sifat adiksi itulah yang membuat orang menamakan sambal udang ini dengan sambal ganja.

Kari kambing yang dipadu dengan nangka muda juga tidak kalah lezat. Tapi, untuk mereka yang memiliki penyakit hipertensi dan  berkolestrol tinggi, diharapkan untuk berhati-hati menyantap kari kambing ini. Jangan berlebihan kalau tidak ingin pusing-pusing setelah memakannya. Ada solusi memang, segelas timun kerok atau rujak Aceh mampu menetralisir kadang kolestrol yang memunca akibat daging kambing. Namun, pada intinya janganlah berlebih-lebihan.

Biasanya, setelah kenyang menyantap kari kambing plus ayam goreng dan sambal ganja, kami pun pulang ke rumah dan tidur siang. Setelah makan kari kambing, saya sering merasa mengantuk. Eits, jangan-jangan ada biji ganja di dalamnya? Hahaha. Bercanda. Kebanyakan makan emang bikin metabolisme meningkat yang mengakibatkan sel kelelahan dan berujung pada timbuknya rasa kantuk. Hoahm…

Share this:

  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)
  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • More
  • Click to share on Pocket (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Kuliner, Traveling Tagged With: kari kambing, sambal ganja, warung cut mun

  • 1 Liza Fathia
    • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
    • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
    • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
    • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
    • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Reader Interactions

Comments

  1. Sukma Hayati says

    November 19, 2015 at 11:41 AM

    Kirain sambalnya dari daun ganja kak, bisa mabok semua orang yang makan disana hahaha. Nice post kak, salam kenal 🙂

    Reply
    • Liza Fathia says

      November 25, 2015 at 1:46 AM

      salam kenal juga sukma, syukurnya bukan dari daun ganja, kalau dari daun ganja asli kakak juga gak mau makan lah. 🙂

      Reply
      • Sukma Hayati says

        December 1, 2015 at 10:29 AM

        hahahahaha

        Reply
  2. Moersalin says

    January 10, 2016 at 9:55 AM

    itu bukan ganja, tapi boh limeng…

    Reply
  3. Arina says

    May 28, 2016 at 12:20 PM

    Bu dokter… tadi baca judulnya kirain beneran dibuat dari daun ganja. hihi.

    hm… maknyus banget keknya hidangannya. belum pernah nih nyoba kuliner Aceh 🙂

    Reply
  4. Joko Kendal says

    October 26, 2016 at 1:44 PM

    Datang lah ke-Singapura. Makan Bone Steak (Sup Tulang Merah) pada malam pertama. Rujak K pada hari kedua, nasi ayam pada malam ketiga, Murtabak kambing/rusa/ayam pada hari keempat. Mee Rebus pada hari Kelima, Yung Tahu pada hari keenam. Dan banyak lagi kalau cukup masa. Kalau suku Jawa (mayoritas penduduk Melayu di-sini berkuturunan Jawa hinggakan orang Arab India pun mengaku jawa jika ibu mereka Jawa) Nasi Ambeng yang berlaukan gareng asem terong Gareng asem kacang panjang, paru sapi goreng, Ikan goreng, tahu goreng, tempeh goreng, serunding kambing, Urap2 taugeh kangkung, rendang kambing atau Sapi, ayam masak kormak dengan Kobis (dah ngiler pulak) pendek Nye lebih lauk dari nasi. Rasa Kuliner yang bukan sahaja berbilang bangsa dunia ia juge berbilang benua.

    Reply
  5. makanan khas kalimantan barat says

    November 6, 2016 at 9:07 PM

    woo, ini ganja yang halal yakk 😀
    thankss storynya, bisa banget dijadiin referensi

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

Liza Fathia

Welcome to liza-fathia.com!

Hi, I 'm Liza, a working mom with a beautiful daughter who loves blogging and traveling. I started blogging to create a lifestyle and travel blog that allows me to spend more time focusing on the things I love. Grab a cup of coffee and enjoy reading this blog. I hope you leave the site with some new exciting ideas!

Follow Me

  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Facebook

Recent Posts

  • 8 Kafe Unik dan Cozy yang Wajib Dikunjungi di Tokyo
  • Stabilizer Listrik: Lindungi Peralatan Elektronik Anda
  • Membangun Keluarga Bahagia dengan Sekolah Keluarga Samara
  • Mengenal Tanda-tanda Hamil Anggur
  • Keuntungan Memilih Bayar Listrik Online di Aplikasi Belanja Online

Community

blogger perempuantravel blogger indonesiagaminong blogger

Copyright© 2023 · by Liza Fathia

%d