Menjadi istri dari pemuda Aceh Besar membuatku mau tidak mau harus mempelajari dan mengikuti beragam adat istiadat serta budaya di sana. Begitu pula dengan makanan kabupaten yang disebut juga dengan Aceh Rayeuk itu, suka tidak suka, saya pasti pernah mencicipinya. Dan, Alhamdulillah tidak ada kuliner Aceh Besar yang tidak saya suka. Semuanya dengan gampang masuk ke dalam mulut dan diterima dengan baik oleh perut. Termasuk sie reuboh, daging yang direbus dengan bumbu yang khas ini.
Sebenarnya sudah lama saya mengetahui sie reuboh ini. Selain kari kambing atau yang disebut kuah rayeuk oleh orang Aceh Besar, daging rebus ini juga termasuk ke dalam daftar makanan yang dibanggakan oleh masyarakat yang tinggal di Seulimum sampai Lhoong ini. Namun, sebelum menikah, belum pernah sekalipun saya mencicipi sie reuboh ini. Di Pidie, kampung halaman saya, ada juga sebenarnya sie reuboh. Tapi daging rebus ala Pidie adalah murni daging yang direbus, kalau pun ditambahkan bumbu, bukan bumbu ala orang Aceh Besar.
Olahan sie reuboh ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan daging rebus biasa. Resep sie reuboh Aceh Besar ini adalah daging has yang telah dipotong-potong sesuai selera dilumuri garam, air jeruk perut, kunyit, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan lengkuas. Jangan lupa tambahkan air untuk merebus. Tidak ada rempah-rempah dalam sie reuboh, berbeda dengan masakan Aceh lainnya. Dan yang membuat sie reuboh Aceh Besar berbeda adalah ketika memasak daging yang telah dicampuri beragam bumbu, jangan lupa tambahkan air cuka yang terbuat dari nira atau enau. Cuka enau inilah yang menambah cita rasa sie reuboh.
Wadah untuk memasak sie reuboh Aceh Besar juga khusus, begitu jelas nyanyak, ibu mertua saya. Periuk yang terbuat dari tanah adalah pilihan untuk mematangkan daging tersebut. Media kayu juga menjadi pilihan untuk memasak. Rasa sie reuboh yang dimasak dengan bara api dari kayu lebih alot dan lebih terasa bumbu serta cukanya dibandingkan dengan menggunakan kompor gas.
Jika ditelusuri kembali sejarah sie reuboh, ternyata olahan daging ini berperan penting dalam perjuangan para pahlawan Aceh dalam memerangi kaphe Belanda. Konon, selain keumamah (ikan tongkol yang diawetkan secara tradisional), sie reuboh juga menjadi lauk yang dibawa oleh para syuhada ke medan perang sebagai bekal makanan. Karena proses memasaknya yang sedemikian rupa membuat sie reuboh bisa bertahan berhari-hari.
Sie reuboh yang telah masak bisa langsung dikonsumsi atau diolah lagi menjadi beragam menu lainnya. Seperti dipeuleumak alias dimasak dengan santan, ditumis dengan bawang, cabai, dan tomat, atau digoreng hingga garing. Soal rasa, pastinya jawara.
rusydinat says
sie reuboh, baru tau makanan ini 😀
indonesia kaya akan kuliner emang hihi
Liza Fathia says
iya mbak rusy, ayo ke aceh
Rach Alida Bahaweres says
Mba Liza, masak di media kayu memang menimbulkan masakan yang khas ya mba. Lebih enaak
Liza Fathia says
iya, lebih wangi dan nikmat
Rotun DF says
Ya Allah, mbayangim masaknya pake kayu dan pake periuk aja udah kebayang pasti enak Kak. Aku kuliner Aceh taunya Mie aceh doang, wkwkwk…
Liza Fathia says
banyak banget kuliner aceh mbak rotun. ayo ayo icip satu satu
Molly says
Wah masaknya pake kayu… aroma masakannya khas ini. Sebagai orang Aceh, aku belakangan jarang icip masakan Aceh, mba. Soalnya semua serba bersantan gitu. Sesekali ya dimakan juga :).
Liza Fathia says
kak molly orang Aceh jg? ayo pulang kampung kak dan meet up kita. kalo sie reuboh ini ga pake santan
Ety Abdoel says
Baru tahu kuliner ini Mba Liza. Ya ampun, tahunya mie aceh doang, hiks.
Btw, cara baca sie reuboh gimana ya?
Liza Fathia says
waduh, harus bertatap muka langsung untuk ngajarinnya mbak ety 🙂
Susindra says
Dimasak di kayu, prosesnya lama. Tak heran jika awet berhari2 ya Mbak. Pengen nyicip
Liza Fathia says
iya mbak susi, masak pakai kayu
Catatan Kecil Arien says
Hmm.. paduan bumbu, kendil dan dimasak dengan kayu pasti hasilnya lezatos 🙂
Liza Fathia says
bener, lezatos sekalos mba
Yudy Ananda says
hmmm mantap kali memandang menunya 🙂 jadi pingin ke Aceh
Liza Fathia says
ayo ke aceh kak yudi
Hastira says
belum nyoba, cuma kalau aku perhatikan kuliner dari sumatera baisanya kaya rempah2
Liza Fathia says
bener banget mbak tira
Nchie Hanie says
aku baru tau Lizaa…
tapi hampir sama kaya kare yaa
ahh yummy dah sama nasi anget.
Nchie Hanie says
baru tahu aku lizaaaa…
kalo di sunda tuh semacam karee yaaa, kalo pake santan.
Ahh yummy apalagi pake nasi anget..
Liza Fathia says
semacM karee tapi ga bersantan kak. trs dipake cuka biAr asam
helenamantra says
Awet kayak rendang gitu ya. Bisa dibuat stok supaya ga tiap hari masak.
Liza Fathia says
iya, bener banget mbak helena
cputriarty says
Wow benar-benar haarus detail dan cermat dari persiapan masak hingga dagingnya menjadi nikmat disantap.Kuliner aceh satu ini sungguh luar biasaaaah☺
Liza Fathia says
iya mbak, harus sabar saat memasak
noe says
Aduh jd pingin je aceh lg. Awal th ke sana aku gk kulineran. Huhuu
Liza Fathia says
ayo kak noe, ntar pas ke aceh kita ketemuan yaaa
Ratna Dewi says
Awalnya ini kukira macam rendang atau sayur daging sapi kalau di Jawa, ternyata beda ya. Ada tambahan air cuka yang terbuat dari nira atau enau. Hmm, jadi penasaran nyobain rasanya deh.
Liza Fathia says
beda mbak ratna. rasanya asam-asam dan pedas gitu
Cut Inong Mutia says
Wah, kalo aku karena Ayah dan Bundaku sama sama dari Aceh Besar (Seulimum dan Keunaloi) sie reuboh ini udah jadi makanan tiap hari, Liza 🙂 Selalu ada stok sie reuboh di rumah, tapi biasa disimpan di kulkas dan gak dihidangin tiap hari sih…Kadang juga sie reuboh ini juga dibikin daging tumis gitu 🙂
Liza Fathia says
sama kak inong, btw dirimu enggak pulang2 ke seulimum?
Cut Inong Mutia says
Bulan Maret kemarin ada pulang ke Seulimum, Liza 🙂 Nganter Nyakwa sekaligus jenguk Nenek. Tapi sayangnya cuma 3 hari di sana…Jadi gak bisa kemana mana 🙁
gbackpack says
sie reuboh beda dengan kuah beulanging y?
Liza Fathia says
beda mas, kalo kuah beulangong itu kari kambing
April Hamsa says
Periuknya bikin nambah sedep rasanya ya mbak? 😀
Liza Fathia says
iya mbak april, kalo makan sie reuboh pingin nambah terus makannya
bundashidqi lia says
saya krg tau masakan Aceh, ternyata unik2 ya namanya. Indonesia kaya juga dg kulinernya
Liza Fathia says
iya mbak lia, unik2 sekali dan mbak lia harus ke aceh untuk nyicip langsung
Ihan Sunrise says
sampai ke Banda, bibi yang orang Aceh Besar ada masak sie reuboh hahaha…. makan besar makan besar… 😀
Afifah Mazaya says
Indonesia kaya kuliner banget, ya, Mbak. Sei reuboh ini kayaknya menarik tapi kayaknya juga sulit ditemui kalau bukan masak sendiri, ya.
Adis takdos says
waaah enak! jadi laperrrr
Adis takdos
travel comedy blogger
Liza Fathia says
iya mas, enak banget masakan aceh besar ini
Lombok Wander says
Mantapp amat makannya..
Bikin ngiler sore sore..
oRiN says
huaaa… belum pernah ke Aceh. Pengen banget sih dari dulu juga. Kalo aku ke Aceh, mau dimasakin ini sama Bu Dokter… hehe
Sandra Nova says
wah, cuka dari niranya itu yg sulit dicari kalau di Jakarta 😀
Liza Fathia says
iya mbak, ini khasnya
Tukang Jalan Jajan says
Gurih, asem, pedas dan manis di padu dengan daging yang lembut. dimasak dengan periuk dan kayu. pasti kombinasi yang membuat rasanya semakin menyenangkan. laper banget nih!
Chacha says
Leupah that mangat nyan